Mohon tunggu...
Emmy Dyah Rahmawati
Emmy Dyah Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Untag Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kurangi Sampah Organik, Mahasiswa KKN Untag Surabaya Kembangkan Ternak Cacing ANC Sebagai Bahan Pupuk

7 Juli 2023   21:23 Diperbarui: 7 Juli 2023   21:48 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Mojokerto, 6 Juli 2023 -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu program yang sudah tidak asing lagi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi program wajib bagi mahasiswa Indonesia yang bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengalaman dalam membangun relasi dengan masyarakat, khususnya di pedesaan. 

Kampus Merah Putih Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi pada KKN Genap 2023 ini mengusung tema "Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal", dimana tema yang diusung kali ini pasti berbeda dengan tema -- tema sebelumnya.

Emmy Dyah Rahmawati, mahasiswi Administrasi Negara dengan bimbingan dan arahan dari Bapak Mahya Indra Tama, S.TP.,MT. sebagai dosen pendamping lapangan melakukan kegiatan ternak cacing ANC dengan memanfaatkan sampah organic untuk bahan pembuatan pupuk. 

Cacing ANC adalah spesies cacing dari dataran hangat benua Afrika dan berukuran dua kali lipat cacing tanah. Cacing ini sering digunakan untuk pakan ternak, obat tradisional atau bahan kosmetik. 

Selain itu, cacing ANC juga dikenal dapat menyuburkan tanah. Sehingga cacing ANC ini cocok untuk digunakan sebagai bahan tambahan pupuk organic. Kegiatan ini dilakukan di salah satu mitra ternak ayam yang ada di Dusun Kademangan, Desa Dlanggu, Mojokerto.

Dikarenakan kotoran ternak akan menyebabkan pencemaran lingkungan jika tidak di diolah, mitra ternak sudah melakukan pengolahan kotoran dengan metode maggot namun maggot tersebut sering dimakan  tikus sehingga pengolahan kotoran kandang menjadi pupuk tersebut menjadi kurang efektif. 

Maka maggot tersebut diganti menggunakan cacing ANC. Dengan penggunaan metode cacing ini juga maka masyarakat belum banyak mengetahui cara ternak cacing ANC hingga siap diolah menjadi pupuk. 

Maka dengan adanya kegiatan KKN ini diharapkan masyarakat dapat membudidaya dan mengolah cacing ANC dan kotoran ternak menjadi pupuk organic, selain itu masyarakat diharapkan dapat mengurangi sampah -- sampah organic yang ada. 

Seperti yang telah diketahui permasalahan sampah merupakan masalah yang menjadi momok untuk masyarakat. Di desa Dlanggu banyak sampah organic karena terdapat pasar tradisional dan para pedagang buah, sayur maupun makanan.

Sumber gambar: Dokumen Pribadi
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Nah, proses ternak atau budidaya cacing ANC sendiri terbilang cukup mudah. Pertama menyiapkan wadah dan media cacing. Wadah yang digunakan bisa dari kayu maupun ember plastic dengan media tanah yang bisa dicampur dengan ampas aren, tebu, tahu, dll. Kedua menyiapkan bibit cacing yang akan dibudidayakan. 

Sumber gambar: Dokumen Pribadi 
Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Ketiga memasukkan bibit cacing tersebut ke dalam wadah yang sudah diisi media, tidak lupa media disiram sedikit air agar lembab atau tidak terlalu kering. Keempat memasukkan sampah organic sisa sayuran, buah -- buahan maupun makanan sebagai bahan makanan untuk cacing. Kelima simpan cacing di suhu yang sejuk dan cukup akan penerangan serta jauh dari predator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun