Waktu ini setelah mengunjungi Gua Sarepa, lalu berbondong-bondong ke musala terdekat untuk melaksanakan shalat Dhuhur. Nah, karena harus antri sarung pinjaman, rupanya mereka (cowok-cowoknya) nggak bisa diem. Kebetulan ada kelereng nganggur di dekat tempat wudhu. Jadi dong, mereka berebut main adu kelereng! Lucu banget! Habis mereka jadi ramai, mengingatkan masa kecil dulu. Perlu diinget ya, kebanyakan sahabat MTMA Pamekasan ini sudah kelas XII loh. (sayangnya saya yang melongo melihat tingkah mereka, sampai lupa mengabadikan momen itu)
Lomba Pasang Tenda
Yang nggak kalah seru juga adalah saat mendirikan tenda. Ada dua tenda dengan dua jenis yang berbeda. Lalu sang ketua, Iqbal, pun berseru: “Ayo, balapan! Siapa yang berhasil duluan memasang tenda!”
[caption caption="Balapan pasang tenda"]
Kontan saya yang tadinya ikut berdiri di sisi tenda besar, langsung membeku. Karena tim sang ketua tampaknya punya tenda lebih kecil dan lebih canggih. Sudah pakai besi-besi gitu. Sedang tenda di hadapan saya, sudah besar, masih menggunakan pasak kayu yang jumlahnya banyak, terus ada beberapa tongkat dan tali pramuka yang harus digunakan. Saya pun mundur teratur, lalu pura-pura sibuk jadi bagian dokumentasi lagi. Jepret sana, jepret sini.
Coba tebak tim siapa yang menang akhirnya? Tim sang ketua, atau tim tenda besar?
Berenang di Pantai
Begitu kedua tenda berhasil berdiri, sahabat-sahabat MTMA Pamekasan segera memecah jadi dua bagian. Sebagian bertugas menyiapkan makan, lalu sebagian besar lainnya menghambur ke pantai. Melepas pakaian dan berlari ke air. Berenang! Padahal hari sudah mulai gelap.
Saat tim memasak kebingungan pencahayaan kurang. Yah, bambu-bambu yang sedianya sudah disiapkan jauh hari sebelumnya, ternyata ketinggalan. Lalu, api unggun pun belum sempat diurus. Sedang senter yang ada, pencahayaannya nggak cukup terang… ternyata, sahabat-sahabat yang habis berenang menemui tantangan juga untuk mencari tempat bilasan. Mereka harus berjalan menembus kegelapan malam dan melalui pemakaman yang terletak persis tak jauh di belakang tenda. Hihihi… untung saya nggak ikutan renang. Saya kan kebagian jadi lighting dengan power bank senter yang saya bawa.
Mancing Mania
Nah, ketika malam di tempat camping semakin larut. Api unggun juga semakin besar. Dan saya juga nggak ngantuk-ngantuk, rupanya Anam, Mas Ari, Rosi, Ilham, Firda, dan Yudi, sedang seru-seruan mancing di pinggir pantai. Waktu saya nyamperin sudah jam 11 malam. Dan Yudi, satu-satunya yang berdiri (hanya bersarung doang!) di air, diam fokus memancing. Dan kerennya dia berhasil mendapat ikan! Bahkan, mereka mancing sampai jam 2 pagi. Yudi pun strike 4 kali! Hebat!