MANEJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Oleh: emmiyatun
Fakultas Ushuluddin: sekolah tinggi agama Islam sadra prodi ilmu Al Qur'an dan tafsir
Email:emmi.sadra@gmail.com
PENDAHULUAN
LAtar belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, yang pada gilirannya menjadi fondasi bagi kemajuan bangsa. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang terus berkembang, tuntutan akan kualitas pendidikan yang tinggi menjadi semakin mendesak. Masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha, menaruh harapan besar pada institusi pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi dan siap bersaing di tingkat global.
Namun, kualitas pendidikan yang diharapkan belum sepenuhnya tercapai di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah-masalah seperti ketidakmerataan kualitas pendidikan, rendahnya tingkat literasi dan numerasi, kurangnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, serta keterbatasan sumber daya pendidikan menjadi tantangan yang harus dihadapi. Situasi ini menuntut adanya pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Manajemen mutu pendidikan merupakan pendekatan yang terintegrasi untuk mengelola seluruh aspek pendidikan guna mencapai dan mempertahankan kualitas yang diinginkan. Pendekatan ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari seluruh proses pendidikan untuk memastikan bahwa hasil akhir yang diperoleh sesuai dengan standar yang ditetapkan. Manajemen mutu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil akhir pendidikan, tetapi juga proses yang dilalui untuk mencapainya.
A. MANEJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Manajemen sumber daya organisasi dengan kerjasama anggotanya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien dikenal sebagai manajemen. Berarti bahwa manajemen adalah perilaku efektif dan efisien dari anggota organisasi. Di dalam manajemen terdapat sejumlah unsur pokok dalam membentuk kegiatan manajemen, yaitu: unsur manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines), metode (methods), uang (money), dan pasar (market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi atau mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisisen.
Hadi (2018) menyatakan bahwa ada 4 hal utama yang dapat di ambil dari pengertian Manajemen, yakni: (1) Suatu seni dan ilmu. Manajemen dikatakan sebagai Ilmu karena secara prinsip atau konsep manajemen bisa dipelajari. Seni yang ada pada manajemen merupakan suatu keunikan pada setiap manajer dalam mengatur sumberdaya melalui kepemimpinannya pada sebuah instansi/organisasi; (2) Mengelola sumber daya. Untuk menghasilkan Output yang berbobot, maka sumberdaya harus dikelola dengan cara-cara jitu dan untuk dapat menunjang hasil yang berbobot itu pula diperlukan sumberdaya yang mumpuni dalam
bidang manajemen. Proses dalam mengelola menejemen ini dapat ditemukan pada unsur-unsur menejemen; (3) Pencapaian suatu tujuan. Tak dapat dipungkiri jika suatu instansi dan atau lembaga pasti memiliki tujuan, akan dibawa kemana dan dijadikan apa suatu lembaga tersebut pastinya sudah ada rancangan dan angan-angan tersendiri bagi sumberdaya yang ada di dalamnya, terlebih pimpinan yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap lembaga yang dipimpinnya dan; (4) Kegiatan yang dikerjakan kelompok. Suatu kegiatan manajemen akan berhasil jika dilakukan secara bersama, karena manejemen akan timpang jika hanya berjalan serorang diri. Maka dari itu manajemen mau tidak mau harus melibatkan orang lain, dengan begitu akan timbul koordinasi antara pelaku manajemen. Nah, dengan adanya kegiatan berkelompok ini akan terjadi pembagian tugas atau job description pada para pelaku tersebut menjadi beberapa divisi.
Sedangkan mutu sendiri berasal dari kata Latin qualitas (properti, mutu, nilai, karakteristik, fitur, kemampuan). Dalam dunia yang sangat kompetitif dengan meningkatnya permintaan konsumen, mutu telah menjadi faktor kunci untuk bertahan hidup di pasar, profitabilitas dan pengembangan, tidak hanya untuk sektor dan organisasi individual, tetapi juga untuk perekonomian seluruh negara. Hanya sedikit perusahaan di Indonesia yang mengakui mutu pendidikan sebagai faktor kunci untuk meningkatkan mutu bisnis, dan oleh karena itu untuk memperkuat keunggulan kompetitif. Mutu pendidikan adalah konsep, dinamis multi-dimensi yang tidak hanya mengacu pada model pendidikan, tetapi juga untuk misi kelembagaan dan sasarannya, serta standar spesifik dari sistem, fasilitas, program atau acara.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan, baik berasal dari segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan itu sendiri yang diarahkan secara efektif untuk menaikkan nilai tambah yang berasal dari faktor-faktor input seperti fasilitas yang ada dalam sekolah atau lembaga pendidikan.
Dalam suatu lembaga pendidikan, peningkatan mutu merupakan sarana dalam mewujudkan pencapaian tujuan. Mutu adalah kepuasan masyarakat terhadap hasil pendidikan yang dicapai oleh lembaga pendidikan yang sesuai dengan harapan masyarakat di masa kini dan masa depan. Dalam konteks pendidikan, mutu proses pendidikan mentransformasikan berbagai jenis masukan dan situasi untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu bagi peserta didik.
Sedangkan Manajemen mutu adalah suatu cara dalam mengelola suatu organisasi yang bersifat komprehensif dan terintegrasi yang diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan secara konsisten dan mencapai peningkatan secara terus menerus dalam setiap aspek aktivitas organisasi. Manajemen mutu sebagai prosedur proses untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu kerja dengan menekankan pada penjaminan proses agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar mutu.
Sedangkan menurut Asrohah mendefinisikan manajemen mutu sebagai prosedur proses untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu kerja dengan menekankan pada jaminan proses agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar mutu.
1. Konsep manejemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu sangat penting dalam mendukung perkembangan ekonomi suatu negara. Pendidikan, sebagai salah satu layanan dasar yang disediakan oleh pemerintah dan pihak terkait untuk masyarakat, tidak akan memberikan hasil yang memuaskan jika hanya berfokus
pada peningkatan jumlah peserta didik tanpa memperhatikan kualitasnya. Oleh karena itu, penting bagi kebijakan pendidikan untuk tidak hanya menekankan pada peningkatan pendaftaran siswa, tetapi juga pada peningkatan kualitas di berbagai aspek, seperti penyediaan fasilitas sekolah yang memadai, pengembangan keterampilan belajar siswa yang melampaui sekadar pengetahuan dari kurikulum, dan penerapan praktik mengajar yang efektif.
Konsep manejemen mutu dalam lembaga pendidikan adalah cara mengelola sumber daya pendidikan agar menghasilkan layanan pendidikan yang sesuai atau bahkan melampaui kebutuhan pelanggan.
2.Pentingnya mutu dalam pendidikan
Kita semua tahu dan merasakan arti kualitas ketika kita mengalami hal Itu. Akan tetapi, menggambarkan dan menjelaskan mutu adalah tugas yang lebih sulit. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita biasanya menjadikan mutu sebagai jaminan, terutama ketika secara teratur ketika memberikan layanan mutu dalam pendidikan. Kita menyadari saat itu bahwa mutu yang kita janjikan itu kurang dan belum sesuai yang dijanjikan. Kita sering hanya mengenali pentingnya kualitas ketika kita mengalami rasa frustrasi dan ketika waktu telah berlalu.
Menurut Haris, berbagai penelitian menunjukkan bahwa manajemen Mutu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan Penelitian, dapat dipahami bahwa ada hubungan antara dimensi mutu dan Kinerja organisasi. Suatu penelitian juga membuktikan bahwa praktik Manajemen mutu memiliki pengaruh terhadap kinerja dan keunggulan Kompetitif perusahaan.
Oleh karena itu, pentingnya mutu dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu manajemen operasional dan pemasaran. Dalam perspektif manajemen Operasional, mutu produk berfungsi dalam meningkatkan daya saing suatu Produk yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Bagi lembaga Pendidikan, mutu lulusan menjadi suatu hal yang sangat penting karena memungkinkan pelanggan memperoleh kepuasan. Kepuasan pelanggan memungkinkan mereka setia menggunakan lulusan lembaga pendidikan tersebut. Jika pelanggan dan pengguna semakin setia dalam menggunakan lulusn atau produk, suatu lembaga pendidikan akan menjadi komparatif dan kompetitif untuk eksis dan solid dalam berproduks
B. LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Penerapan manajemen mutu pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan terus meningkat. Berikut adalah langkah-langkah penerapan manajemen mutu pendidikan:
1. Penetapan visi dan misi
Tentukan visi dan misi yang jelas dan spesifik untuk lembaga pendidikan. Ini akan menjadi panduan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan.
2. Perencanaan strategis
Susun rencana strategis yang mencakup tujuan, sasaran, dan indikator kinerja yang dapat diukur. Rencana ini harus mencakup semua aspek pendidikan seperti kurikulum, SDM, sarana dan prasarana, serta pembiayaan.
3. Pelaksanaan proses pendidikan
Laksanakan proses pendidikan sesuai dengan rencana strategis. Proses ini melibatkan pelaksanaan kurikulum, pengelolaan kelas, serta kegiatan ekstrakurikuler.
4. Monitoring dan evaluasi
Lakukan monitoring secara berkala untuk memastikan pelaksanaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Evaluasi harus mencakup analisis terhadap kinerja siswa, guru, dan juga kualitas fasilitas pendidikan.
5. Pengembangan berkelanjutan
Berdasarkan hasil evaluasi, lakukan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan dalam semua aspek pendidikan. Ini bisa berupa pelatihan guru, revisi kurikulum, atau peningkatan fasilitas.
6. Penyusunan dan penggunaan sistem informasi manajemen
Kembangkan sistem informasi manajemen untuk mengelola data pendidikan dengan efektif. Sistem ini harus mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat.
7. Keterlibatan pemangku kepentingan
Libatkan semua pemangku kepentingan seperti orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam proses manajemen mutu. Partisipasi mereka penting untuk memastikan mutu pendidikan yang berkelanjutan.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, lembaga pendidikan dapat menerapkan manajemen mutu yang efektif dan memastikan pendidikan yang diberikan memenuhi standar yang diharapkan
C.FOKUS DALAM PROSES MANEJEMEN MUTU DI LEMBAGA PENDIDIKAN
Dalam proses manajemen mutu di lembaga pendidikan, terdapat beberapa fokus utama yang harus diperhatikan untuk memastikan kualitas pendidikan yang optimal.
Fokus pertama yaitu kurikulum yang di mana pengembangan dan implementasi kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta tuntutan dunia kerja dan masyarakat. Kurikulum harus fleksibel, terstruktur, dan berorientasi pada pencapaian kompetensi.
Fokus yang kedua pendidik dan tenaga kependidikan yang mana kualitas pendidik dan tenaga kependidikan sangat menentukan mutu
pendidikan. Fokus ini mencakup rekrutmen, pelatihan, pengembangan profesional, dan kesejahteraan tenaga pendidik.
Fokus yang ke tiga proses pembelajaran, penerapan metode dan strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar peserta didik. Ini juga mencakup penilaian hasil belajar yang akurat dan adil.
Fokus selanjutnya, sarana dan prasarana Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Sarana dan prasarana ini mencakup ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas pendukung lainnya.
Fokus manejemen dan pendidikan penerapan manajemen dan kepemimpinan yang efektif dalam mengelola semua aspek pendidikan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Kepemimpinan harus bersifat visioner, partisipatif, dan adaptif.
Fokus keterlibatan pemangku kepentingan, meningkatkan keterlibatan semua pemangku kepentingan, termasuk orang tua, masyarakat, dan pemerintah, dalam proses pendidikan. Ini penting untuk mendukung keberhasilan program pendidikan dan memastikan akuntabilitas lembaga.
Fokus sistem penjaminan mutu internal(SPMI), implementasi SPMI yang melibatkan siklus penetapan standar, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu secara terus menerus. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua proses berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Fokus yang terakhir inovasi dan pengembangan, mendorong inovasi dalam praktik pendidikan untuk menjawab tantangan dan perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Ini termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan manajemen pendidikan.
Fokus-fokus ini menjadi pilar utama dalam memastikan manajemen mutu yang efektif di lembaga pendidikan. Dengan memperhatikan dan mengoptimalkan setiap fokus ini, lembaga pendidikan dapat mencapai dan mempertahankan standar mutu yang tinggi.
D. KESIMPULAN
Manajemen mutu pendidikan adalah pendekatan sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengelolaan semua aspek yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasil pendidikan. Dalam penerapannya, manajemen mutu pendidikan melibatkan langkah-langkah strategis yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pengembangan berkelanjutan. Fokus utama dalam manajemen mutu pendidikan meliputi pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, optimalisasi proses pembelajaran, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, manajemen yang efektif, serta keterlibatan aktif pemangku kepentingan. Penerapan manajemen mutu yang baik akan menghasilkan pendidikan yang tidak hanya memenuhi standar yang ditetapkan, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman, sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, manajemen mutu pendidikan bukan hanya tentang pencapaian hasil akademik yang tinggi, tetapi juga tentang pembentukan karakter, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan nyata. Untuk mencapai keberhasilan dalam manajemen mutu pendidikan, diperlukan komitmen dari seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, pendidik, dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ijaya, C, & Rifa'i, M. Dasar-Dasar Manajemen. Medan: Perdana Publishing 2018
Hadi, A.2018. Konsep Manajemen Mutu dalam Pendidikan. Jurnal Idaarah, 2(2): 269-279
Thoyyib, M. Manajemen Mutu Pendidikan Islam Kontemporer. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi.2020
Barnawi & rifin, M. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.2018
Asroha, H. Manajemen Mutu Pendidikan. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.2021
Mundiri, A. Strategi Lembaga Pendidikan Islam dalam Membangun Branding Image.Jurnal Pedagogik, 3(2): 58-72:2019
Mundiri, A. Strategi Lembaga Pendidikan Islam dalam Membangun Branding Image.Jurnal Pedagogik, 3(2): 58-72:2019
Abdul Haris dan Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan, hal. 87
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Remaja Rosdakarya.(2019)
Sallis, E.Total Quality Management in Education. Routledge.(2010)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI