Mohon tunggu...
Mahesta Riyadi Putranto
Mahesta Riyadi Putranto Mohon Tunggu... Programmer - Student at Universitas Teknologi Digital Indonesia

Someone who is obsessed with algorithms and programming.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Permainan Tarot & Bagaimana Tarot Mulai Digunakan untuk Meramal

12 November 2023   16:50 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:52 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Woman in White Dress Choosing Tarot Cards * Free Stock Photo (pexels.com) 

Apa yang akan muncul dibenak Anda jika mendengar tentang kartu tarot? Pasti yang terlintas didalam pikiran Anda adalah seorang peramal tarot yang sedang meramalkan kehidupan seseorang, terlepas dari berbagai kontroversi mengenai praktik ramalan tarot, sebenarnya darimanasih kartu tarot itu berasal dan bagaiamana dari sebuah permainan kartu tapi, bisa digunakan untuk meramal?

Sejarah Permainan Kartu Tarocchi 

Dalam artikel ini kita akan melompat jauh kemasa lalu, tepatnya sebelum periode Renaissance yang mana Britannica menyebutkan bahwa tarot pertama kali muncul pada abad ke-14 tepatnya di Italia Utara, yang mana di masa tersebut kartu tarot disebut tarocchi, hanya saja, dalam kartu tersebut tidak menyertakan arcana mayor seperti yang ada dalam kartu tarot modern, dengan ini banyak yang menyebutkan bahwa nenek moyang kartu tarot dengan kartu remi adalah sama. Satu hal lain yang membedakan diantara keduanya adalah, dalam tarot arcana minor umumnya secara simbolis memiliki 4 dek kartu  yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi yakni page, knight, king, dan queen, sementara dalam kartu remi yang kita tahu juga memiliki jack, king dan queen.

Bersumber dari laman Jeng Bella  kartu tarot pertama kali muncul dengan nama Carde da Triofani atau Kartu Kejayaan, yang mana ilustrasi dalam kartu tersebut secara eksplisit menggambarkan peragaan ulang prosesi-prosesi kemenangan yang diraih oleh bangsa Romawi.  Secara teknis pada zaman tersebut tarot hanya diperuntukan hanya kaum bangsawan, yang mana pada periode tersebut terdapat salah satu keluarga bangsawan di Milan Italia, yang membuat permainan kartu tarot dengan dek kartu tarot bernama Visconti-Sforza, yang notabanenya baik keluarga Visconti maupun Sforza sendiri merupakan penguasa kota Milan pada waktu tersebut.

Kartu tarot Visconti-Sforza sendiri secara garis besar menggambarkan tentang tokoh-tokoh mitologi, agama dan sejarah. Pada awalnya permainan kartu tidak memiliki makna simbolis atau sesautu yang mistis sebagaimana prasangka orang-orang moderen terhadap kartu tarot, yang mana kartu tarot hanya digunakan untuk  sebagai alat bermain dan tidak  memiliki makna disetiap dek kartunya, kartu Visconti-Sforza sendiri merupakan salah satu kartu tarot tertua yang ada hingga sekarang. 

Kartu Tarot Mulai Digunakan Untuk Meramal

Melompat ke masa hampir 400 tahun setelahnya yakni  di negara tetangga yakni Perancis, tarot mulai diadptasi sebagai alat meramal oleh orang-orang yang tertarik dengan okultisme(Kepercayaan terhadap hal-hal supranatural ) dan eksoterik(akumulasi dari kebijaksanaan dari zaman ke zaman ). Salah satu tokoh yang mempelopori beralih fungsinya kartu tarot adalah Antoine Court de Gebelin, mantan seorang pendeta Kristen Protestan yang menginisiasikan interpretasi setiap makna dibalik dek-dek kartu tarot, seiring berkembangnya yaman tarot mulai dikembangkan dengan intrepetasi yang makin kompleks untuk setiap kartunya.

Antoine Court juga menulis sebuah buku dengan judul Le Monde Primitif pada tahun 1781, yang mana 4 tahun sebelumnya dia dinisiasikan sebagai anggota freemasonry pada tahun 1777, dalam bukunya Antoine Court menjelaskan bahwa, sejatinya kartu tarot berasal dari mesir kuno, yang mana dalam kartu-kartu tersebut terdapat rahasia-rahasia ilmu pengetahuan dan agama yang hilang dari peradaban manusia. Court juga menyebutkan kartu-kartu tarot dengan ajaran-ajaran Kabbalah, sebuah tradisi tree of life dalam ajaran Yahudi. atau secara spesifik interpretasi dari Taurat. 

Masih dalam periode dan tempat yang sama yakni Perancis pada abad ke 17, muncul nama seorang ilustrator ternama pada masa tersebut yang bernama Jean-Baptiste Alliette, atau yang memiliki nama samaran Etteilla, dia adalah pembuat kartu Tarot dan seorang penulis buku tentang fortune telling, banyak yang berpendapat bahwa Etteilla lah yang mendevelop setiap interpretasi yang terdapat dalam tarot hingga hari ini.

Etteilla membuat sistem pembacaan dengan penataan kartu untuk membaca masa lalu, masa kini dan masa depan seseorang. Baru pada abad ke-19 hingga ke-20, tarot makin bekembang sebagai alat sepiritual yang digunakan oleh berbagai kelompok dan aliran yang berkecimpung dalam bidang okultisme, esoterik, teosofi, rosenkreuzer, hermetisme, dan lain-lain. Beberapa tokoh terkenal dalam hal ini seperti Elipas Levi, Arthur Edward Waite, Aleister Crowley, Paul Foster Case, dan Carl Gustav Jung menciptakan dan mengadaptasi berbagai jenis kartu tarot yang sesuai dengan pandangan-pandangan mereka tentang alam semesta, manusia, dan Tuhan.

Tarot di era Modern

Salah satu kartu tarot yang terkenal dan banyak digunakan hingga saat ini adalah Tarot Rider-Waite-Smith yang diciptakan oleh Arthur Edward Waite dan Pamela Colman Smith pada tahun 1909. Rider-Waite-Smith memiliki gambar-gambar sederhana dan memiliki makna yang mudah dimengerti oleh orang awam sekalipun.

Tarot Rider-Waite-Smith· Free Stock Photo (pexels.com) 
Tarot Rider-Waite-Smith· Free Stock Photo (pexels.com) 

Diera moderen ini tarot berkembang semakin populer sebagai media prediksi dan relfeksi oleh banyak orang diberbagai belahan dunia, banyak seniman dan ilustrator menciptakan berbagai jenis kartu dengan berbagai tema seperti mitologi, dongeng, fantasi,
horor, erotika, feminisme, aktivisme sosial hingga budaya populer.

Beberapa contoh tarot moderen yang memiliki gambar menarik yang boleh Anda miliki diantaranya adalah Legacy of  the Divine, The Light Seers Tarot, Tarot Illuminati, Tarot of the Cat People, The Wild Unknown Tarot, The Zombie Tarot, The Housewives Tarot, The Goddess Tarot, The Manga Tarot, The Star Wars Tarot.

Tarot juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra dan seni lainnya seperti novel-novel Umberto Eco (The Name of the Rose), Salman Rushdie (The Satanic Verses), Paulo Coelho (The Alchemist), Italo Calvino (The Castle of Crossed Destinies), Margaret Atwood (The Blind Assassin), Neil Gaiman (Sandman), film-film Alejandro Jodorowsky (The Holy Mountain), Ingmar Bergman (The Seventh Seal), Federico Fellini (8 1/2), Terry Gilliam (The Imaginarium of Doctor Parnassus), musik-musik David Bowie (Station to Station), Led Zeppelin (Stairway to Heaven), Iron Maiden (The Number of the Beast), video game-video game Persona series , Final Fantasy VIII , The Binding of Isaac, dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun