Mohon tunggu...
Emma Rachmadiani
Emma Rachmadiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Romans 8:31

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bela Negara Era Milenial

30 Desember 2020   23:09 Diperbarui: 8 April 2022   11:16 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berarti telah menjadi salah satu bagian dari negara. Dengan begitu, kita sebagai warga negara wajib untuk menjaga, mempertahankan, dan membela Negara Kestauan Republik Indonesia. Salah satunya dengan menanamkan dan mewujudkan sikap bela negara dan cinta tanah air.

Bela Negara sendiri diperingati pada tanggal 19 Desember, bahkan mungkin masih banyak warga negara yang belum tahu kapan persisnya hari bela negara diperingati. Apalagi di Era yang sudah modern seperti ini atau bisa disebut dengan zaman milenial. Di era yang seperti ini,  masyarakat sudah mulai cuek dengan hal-hal untuk mewujudkan sikap cinta tanah air, satu contohnya dengan memperingati hari bela negara.

Untuk tepatnya, sejarah hari Bela Negara itu sendiri bersumber dari deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia yang dibentuk oleh Mr Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat pada tanggal 19 Desember 1948. Keputusan peringatan hari Bela Negara tertuang pada Keppres yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono no 28 tahun 2006.

Penanaman kesadaran bela negara terhadap setiap warga negera terutama generasi milenial sebagai pewaris dan penerus kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting agar mampu mempertahankan negara dari ancaman dari dalam dandari luar militer maupun non militer.

Di zaman milenial atau modern seperti ini, bela negara memiliki definisi yang berbagi macam. Contoh upaya untuk membangun kesadaran para milenial untuk mewujudkan bela negara adalah menjauhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman yang berupa radikalisme maupun terorisme, dan sebagainya.

Adapun bentuk bela negara sebagai perwujudan pertahanan negara, disesuaikan situasi dan kondisi serta bentuk ancaman yang dihadapi, karena ancaman saat ini bukan hanya ancaman militer atau fisik, tapi juga ancaman non militer atau non fisik, seperti; persaingan global, perdaganagna bebas, lemahnya SDM, sosial budaya, kemajemukan, intoleransi, nasionalisme, derasnya arus informasi yang kesemuanya itu harus disikapi dengan cermat dan bijaksana.

Sikap yang perlu diwujudkan dan ditanamkan kepada generasi milenial dalam bela negara adalah bangga dan cinta tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena tujuan dari bela negara itu sendiri adalah mencintai negaranya sendiri. Bisa disimpulkan, apabila seseorang cinta terhadap tanah airnya maka dari situ timbullah rasa ingin membela negaranya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan, suku, ras, dan agama. Tanpa disadari, budaya merupakan ancaman besar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan menghormati budaya satu sama lain, melestarikan budaya, selalu bangga terhadap budaya bangsa, dan tidak ikut-ikutan budaya yang kebarat-barat an, juga merupakan salah satu contoh sikap bela negara yang bisa diterapkan kepada generasi milenial saat ini.

Namun sayangnya, sedikit susah untuk mewujudkan sikap bela negara dan cinta tanah air kepada generasi milenial yang memiliki sikap acuh dan cuek. Untuk itu sikap bela negara perlu disosialisasikan dan ditanamkan sejak dini pada diri mereka. Karena masa depan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ada di genggaman generasi milenial

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun