Anomali Angka Terinfeksi dan Meninggal di Jerman, apa yang bisa dipelajari?
Walau secara umum Jerman memberlakukan social-physical distancing tapi ada beberapa kota yang memberlakukan lockdown. Seperti beberapa kota di Bavaria dan Nordhein-Wesfalen atau seperti negara bagian Mecklenburg-Vorpommern yang sejak awal telah mengunci akses, bahkan dari negara bagian lain di Jerman pun tidak diijinkan masuk kecuali dengan alasan kuat.Â
Dan terbukti, sejauh ini mereka lah yang paling rendah angka terinfeksi dan meninggal dari 16 negara bagian lainnya di Jerman.
Menjadi pertanyaan banyak pihak sejak awal, bagaimana bisa angka terinfeksi di Jerman sangat besar tapi jumlah yang meninggal bisa rendah? Walau sebenarnya belum bisa dijawab sebab pandemi ini belum berakhir, namun bisa dianalisa langkah-langkah yang dilakukan Jerman dari waktu ke waktu seperti uraian saya di atasÂ
1. Informasi yang ter-update lewat Media
Informasi terkait Covid-19 dan penanganannya terus ter-update lewat tv, radio, surat kabar online serta website resmi departemen kesehatan, sehingga masyarakat bisa terus mengikuti perkembangan dan tindakan penting yang perlu dilakukan.Â
Selain itu, pengadaan acara diskusi secara live di tv/radio dengan mendatangkan nara sumber berbeda, mulai dari pemerintah, medis dan ekonom, sangat membantu membuka wawasan tentang hal yang sedang dihadapi dari hari ke hari, terutama untuk masyakat awam.Â
Memberi rasa aman, dengan adanya jaminan dari pemerintah itu sangat penting bagi masyarakat. Rasa aman dan immun tubuh pun tidak bisa dipungkiri adalah sangat erat berkaitan. Seperti penyediaan tempat perawatan intensif yang terus ditambah dan terus diberitakan.Â
Atau informasi penting kesehatan, seperti disebutkan Professor Streeck, di minggu awal masa WFH dan SFH dengan adanya symtom baru Covid-19 yakni kehilangan indra perasa dan penciuman.Â
Disebutkan juga, 2/3 dari orang yang terinfeksi Covid-19 yang diteliti tersebut mengalami gangguan indra perasa dan penciuman sebelumnya; ada yang tidak bisa mencium bau popok bayinya, ada yang tidak bisa mencium bau shampoo yang digunakan.
Selain itu, orang yang berusia di atas 70 tahun diharapkan untuk tinggal di rumah dan tidak dikunjungi karena mereka rawan terkena virus. Begitu juga dengan orang yang memiliki riwayat kesehatan yang berhubungan dengan pernapasan, diabetes dan sakit jantung.