Ada yang datang dari liburan langsung terbang ke Berlin, ada yang datang naik pesawat dari wilayah lain di Jerman, bangun subuh dan melakukan perjalanan ratusan kilometer (seperti kami 700 an kilometer lebih sekali jalan) agar Jumat itu bisa berkumpul. Luar biasa, bukan?
Kebersamaan dan rasa saling memiliki itu tidak ada tandingannya. Kami semua punya tujuan yang sama, berkumpul sesama putra-putri bangsa dan merayakan 17an bersama-sama.Â
Dari dana yang kami kumpulkan untuk membeli bahan makanan, Admin berusaha menyisihkan untuk membeli hadiah kecil untuk para pemenang lomba; peralatan yang bisa dipakai sehari-hari dan juga mie instant. Ini penting! Haha. Eh, masih ada bonus, host dari Berlin menyiapkan souvenier dari Berlin.
Diselingi canda tawa saat mempersiapkan barbecue-an, kami mengadakan beberapa lomba. Mulai dari lomba make-up putri, yang dipandu oleh Admin-Bayern, Intan Hutahaean. Dilanjutkan lomba makan sate.Â
Awalnya, kita merencanakan lomba kerupuk, tapi kerupuk (rengginang) nya hancur saat perjalanan. Tinggal dua saja yang utuh. Kerupuk nya mahal lagi, nggak sukses memperkenalkan lomba kerupuk.
Saat kami bertanding, tiba-tiba sudah ada ada anak-anak di kedua ujungnya ikutan menarik tambang. Haha. Ini bagian paling seru dari perlombaan hari itu. Kegunaan tambang nya maksimal, tidak sia-sia dibawa jauh oleh Mbak Mary Klama ke Berlin. Setelah tarik tambang, masih digunakan untuk main lompat tali juga.
Mereka diminta make-up in istri masing-masing, tidak boleh dibantu dan tidak boleh dikasi tau clue nya.Â
Peralatan make-up di taro beberapa jarak dari mereka berempat lalu dikasi waktu 10 menit. Hasilnya? Ada yang bisa dan ada yang bisa banget. Haha. Belum 5 menit bang Steph sudah selesai, katanya sudah tidak tau mau buat apa lagi.