Di area ini, menjadi salah satu tempat yang diijinkan untuk barbecue di Berlin (karena tidak boleh sembarangan tempat, bisa di denda).Â
Haha. Mau gimana lagi. Maappp...
Keterlambatan saya dan bang Steph (suami) terjadi karena kami sempat agak kelimpungan mempersiapkan makanan-minuman serta peralatan barbecue dan pernak pernik nya. Kami baru tiba di Berlin pukul 01:00 dini hari Jumat itu. Kami baru saja balik liburan, tepatnya sejak tanggal 1 Agustus meninggalkan Berlin.Â
Sabtu pagi setelah sarapan, kami baru belanja. Saya bertugas belanja perlengkapan makan (dari KIK) serta daging halal sebagian dari Netto, selebihnya mesti ke toko Turki.Â
Pagi itu, saya juga membujuk bang Steph untuk mau membelikan meja camping dari Decathlon saat mau berangkat. Kami sudah membawakan meja kecil dari Stuttgart beserta dua dudukan kecil yang bisa berfungsi menjadi meja, tapi setelah saya hitung lagi tampaknya tidak cukup.Â
Karena itu, saya minta tolong dibelikan, hitung-hitung buat investasi pribadi untuk dipakai pergi camping kapan-kapan.
Kami berdua berpencar belanjanya. Berita baiknya, bang Steph ketemu meja seperti yang saya minta, memang lagi rejeki! Malah bang Steph membelikan tambahan 2 kursi lipat camping besar dan 2 kursi lipat kecil. Jadi pengen pergi camping cepat-cepat, padahal baru juga balik. Haha.
Namun kembali saya seolah diingatkan bahwa saat kita berusaha maksimal dan sepenuh hati, apapun itu, pasti bisa. Walau persiapannya serba ekspres, puji syukur, bisa dan cukup.Â
Saya mengingat teman-teman yang sudah mempersiapkan diri untuk ikut berkumpul jauh hari. Memesan hotel dan tiket pp. ke Berlin. Menyiapkan make-up, tambang, kelereng dll. untuk peralatan lomba.Â