Selanjutnya, perjalanan kami adalah menuju ke Pulau Komodo. Kecilnya kami di tengah lautan luas itu tak putus mengingatkan besarnya keagungan Tuhan, beruntung Speedboat cukup stabil karena tidak ada ombak membuat perjalanan bisa lebih dinikmati. Pantas Bang Steph serem-serem gimana gitu membayangkan menginap di kapal.
Tiba di Pulau Komodo, setelah membayar tiket masuk, kami mencari Ranger. "Jangan jalan tanpa Ranger" begitu kata Ranger kami, mengingatkan kejadian beberapa bulan lalu, warga Singapura digigit Komodo dan berakhir meninggal di rumah sakit.
Kami menikmati pencarian komodo. Sesekali Ranger memberi informasi tambahan, sesekali kami juga mengajukan pertanyaan. Menurut Ranger yang merangkap guide hari itu, bulan Juni adalah bulan yang sulit bertemu dengan Komodo dikarenakan musim kawin.Â
Namun kami cukup beruntung karena bisa bertemu 3 Komodo dari berbagai usia di hari itu. Reptil yang masuk warisan UNESCO, yang selama ini membuat penasaran itu, akhirnya bisa diabadikan dengan fotoan bareng.
Ranger nya sudah berpengalaman, foto-foto yang dihasilkan benar-benar bagus, seolah-seolah kita berjarak dekat padahal minimal 2-3 meter dari pengambilan foto.
Lebih kurang dua jam juga kami menghabiskan waktu di Pulau Komodo. Itu sudah termasuk waktu kita gunakan untuk belanja souvenir, ini wajib. Mutiaranya cantik serta baju tulisan Pulau Komodo boleh lah buat mengingatkan kunjungan.