Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menelusuri Bekas Kamp Konsentrasi Sachenhausen di Berlin

6 April 2017   00:35 Diperbarui: 6 April 2017   22:00 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian bangunan kamp konsentrasi memang sudah rata dengan tanah, seperti foto di atas, hanya diberi penanda saja. Namun, ada beberapa bangunan yang bisa dikunjungi sekaligus dijadikan pameran. Di sana, kita bisa membayangkan bagaimana hidup dan keseharian mereka saat itu. 

IMG_1180.JPG
IMG_1180.JPG

Tulisan "zona netral" ini adalah pengingat untuk tidak dilewati tahanan. Di batas ini, ada pengecualian aturan, dimana tahanan diijinkan ditembak mati oleh tentara penjaga tanpa aba-aba dan peringatan. 

IMG_1183.JPG
IMG_1183.JPG

(Perspektif zona netral. Setelah dilapisi kawat berduri, masih ada tembok)

Yang paling banyak dikunjungi adalah bekas "small camp" tempat para tahanan Yahudi. Sebagian sudah rata dengan tanah, namun barak 38 dan 39 adalah contoh yang masih berdiri dan dibuka. Di sini, kita bisa melihat tempat membersihkan badan yang sangat kecil dan tiap hari ada sekitar 400 tahanan laki-laki mengantri di sana, dalam waktu 30 menit harus selesai. Tau kan? Itu juga ada bagian tembak mati. Lalu, penggunaan toilet yang dibatasi pagi dan sore hari. Diantaranya ada ruang yang pengap dan sempit tempat menghukum tahanan, tepatnya menyiksa. Macam-macam caranya. Di barak ini juga bisa dilihat tempat tidur tahanan dan alat-alat yang dipakai. 

IMG_1188
IMG_1188

Barak 38 dan barak 39


IMG_1190.JPG
IMG_1190.JPG

Ruangannya berderet

IMG_1205.JPG
IMG_1205.JPG


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun