Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ahok: Para Pendukung dan Pembenci

13 Desember 2016   20:20 Diperbarui: 13 Desember 2016   22:22 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Ahok seusai sidang | Sumber: halloindo.com

Jika Tuhan saja menciptakan perbedaan itu, untuk kebaikan. Kenapa kita tidak bisa melihatnya menjadi sebuah kebaikan?

Apa yang salah dengan perbedaan?

Tingkat sensitivitas orang memang berbeda-beda. Apa yang menurut seseorang sangat pribadi, buat orang yang lain belum tentu sangat pribadi.

Contohnya, bagi orang Jerman secara umum, mereka akan lebih tertarik membicarakan tentang cuaca dan pengalaman liburan kepada teman bicaranya (saat bertemu), daripada membicarakan tentang politik apalagi agama (ini mewakili lingkungan Jerman yang saya kenal 12 terakhir maksudnya).

Issue politik dan agama jarang diangkat jadi topik karena dua hal ini ibarat "api" yang siap membakar; pertemanan ataupun kebahagiaan.

Kenapa?

Sampai kapanpun perbedaan itu tidak akan pernah disederhanakan. Apalagi disamakan. Saya sendiri, memilih menghindari topik yang tidak bisa diurai. Dengan pemikiran bahwa itu adalah bentuk dari penghargaan saya kepada teman-teman yang berbeda dengan saya, memberi ruang kepada kami untuk menikmati perbedaan.

Apa yang salah dengan berbeda?

Kenapa harus membenci perbedaan jika percaya bahwa Tuhan yang menghadiahinya?

***

Kehidupan berputar. Dan dari masalah ini, kita belajar banyak hal. Mari kita saling menjaga, saling menghormati, menjauhkan kebencian, apapun alasannya. Karena, ada banyak hal yang lebih baik dan mulia dikerjakan. Dan bukankah memilih melakukan kebaikan itu jauh menenangkan hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun