Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ahok: Para Pendukung dan Pembenci

13 Desember 2016   20:20 Diperbarui: 13 Desember 2016   22:22 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, saat menunggu antrian, iseng buka newsfeed facebook. Scroll, lalu, scroll lagi. Banyak support juga doa-doa kepada Pak Ahok, yang hari ini sidang, dengan tuduhan penistaan agama.

Saya sempat membaca tulisan Bang Suhunan, yang kemudian membuat saya berujung pada permenungan panjang. Mellow lebih tepatnya. Langit Berlin yang juga lagi abu-abu membuat suasanya semakin syahdu.

***

Setelah beberapa waktu ini cukup lelah membaca perdebatan yang pro/kontra Pak Ahok. Hari ini, saya memberikan waktu membaca lebih banyak lagi dari media yang menurut saya terpecaya. Saya hanya mencoba berdiri di tengah, dan, saya melihat satu dari masalah saat ini; kebencian. Kebencian yang menggiring segala kemungkinan untuk menjatuhkan Pak Ahok. Terserah setuju atau tidak, senang atau tidak, politik itu memang penuh dengan intrik, kaki nya menjalar mencoba menguasai kemana-mana seperti kaki gurita.

Saya hanya berharap keadilan ditegakkan. Dan saya, sebagai salah satu pemegang KTP DKI, yang terus menginginkan wajah Jakarta yang lebih baik dan berbenah, berharap, wajah yang mewakili Indonesia ini ada di tangan orang yang tepat.

Buat para pembenci, cobalah sesekali berdiri dari perspektif lain; dimana ada banyak perubahan baik yang terus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Jika meneriakkan kekurangan, jangan lupa, teriakkan juga kelebihan yang ada. Biar adil.

Semoga, yang masih terus memburu kekurangan Pak Ahok, dibukakan hatinya mengingat kembali, kalau saja dalam periode Pak Jokowi lalu dilanjutkan Pak Ahok ada banyak hal baik yang telah dilakukan. Dilakukan dengan kerjakeras. Dan itu sesuatu hal yang pantas diapresiasi.

Saya kurang senang bicara politik, pun, tentang agama. Namun, kali ini bagaimanapun juga, saya bersimpati dengan sidang Pak Ahok yang saya lihat dalam video youtube ini.

***

Kita memang tidak pernah bisa memaksakan orang lain untuk menyukai kita. Kita tidak akan pernah bisa menyakinkan dia puas/senang dengan sikap atau cara kita memperlakukan dia. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Tidak akan pernah bisa. Karena dari sananya, kita memang terlahir dengah hadiah perbedaan itu; perbedaan cara berpikir, karakter serta lingkungan dibesarkan.

Berbeda bukan berarti menumbuhkan kebencian, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun