Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sternfahrt Berlin, Tetap Bergerak Menyuarakan Perubahan

6 Juni 2016   16:18 Diperbarui: 8 Juni 2016   06:55 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(si mas yang ini sepedaannya cocok sambil baca majalah itu mas)

Seiring peringatan Hari Lingkungan Hidup yang ditetapkan UNESCO tanggal 5 Juni 2016 kemarin, di Berlin justru kembali mengadakan demonstrasi sepeda. Harapan yang ingin disampaikan grup pecinta sepeda, adfc Berlin, yang sudah berumur 40 tahun ini masih mengusung tema seputar perbaikan fasilitas jalur sepeda yang lebih baik di Berlin-Brandenburg, atau mereka menyingkatnya "Fahr Rad in Berlin!" (Fahr=mengendarai; Rad=sepeda).

Kegiatan ini dikenal sebagai demo sepeda terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, diikuti oleh sekitar 120.000 peserta dengan total panjang rute yang ditempuh sekitar 1.000 km. Dalam catatan UNESCO bahwa ada sekitar 250.000 pengguna sepeda tergabung dalam program ini, mereka menginginkan diberi ruang yang lebih adil terkait penggunaan sepeda sebagai alat transportasi.

Dan sebagai catatan kecil saja, menurut saya sendiri, sejauh ini Berlin cukup ramah dengan pengguna sepeda, mungkin karena saya berangkat dari gambaran kondisi Jakarta 11 tahun lalu di mana pedestrian saja tidak menyeluruh ditemukan di kota tercinta. Lalu di sini saya mendapati, kalau di depan gedung kepresidenan (yang nggak pernah tau di mana pengawalnya itu), kawasan wisata utama, area sibuk atau area bisnis, semuanya bisa diakses dengan sepeda, walau memang diberi satu jalur saja umumnya.

Tapi di mana-mana orang yang tidak cepat merasa puas itulah yang cenderung terus berpikir aktif. Dalam refleksi positifnya; orang mengharapkan perubahan yang lebih baik dan diiringi oleh teknologi yang terus berinovasi. Demikian juga grup pengguna sepeda di kota metropolitan yang satu ini. Mereka terus memikirkan bagaimana cara mendapatkan ruang gerak yang lebih baik kepada pengguna sepeda dalam kaitannya terhadap transportasi yang ramah lingkungan. Misi yang diusung ini terus disuarakan beberapa tahun terakhir dalam bentuk demo sepeda damai di Berlin-Brandenburg.  

Demikian juga kemarin, ketika kita dengar pengumuman tentang demo ini di radio saat sarapan dan akhirnya memutuskan untuk bergabung di Hermannplatz sekitar pukul 12:20. Tahun ini, demo bersepeda ini mengikuti konsep Sternfahrt (Stern=bintang; fahrt=mengendarai), di mana para peserta demo akan memulai dari beberapa titik di luar Berlin, dan kemudian, semua bergerak menuju pusat kota (satu titik). Kurang lebih seperti bintang kalau digambarkan, bisa juga dilihat lewat ilustrasi rute di atas. Adalah rute terpagi berangkat dari Frankfurt Oder pukul 06:45 dan tersiang berangkat dari Potsdam Rehbrücke pukul 11:15.

Apa yang menarik bergabung dalam demo sepeda ini?

Sebagai pecinta sepeda, kita merasa ikut menyuarakan agar perubahan yang lebih baik ini dipertimbangkan oleh pemerintah kota Berlin. Panitia mencoba mengumpulkan 50.000 tandatangan untuk bisa menindaklanjuti pengajuan program ini kepada pemerintah kota. Angka nya kecil kan, belum sampai 1.000.000 seperti program pengumpulan KTP untuk Ahok. Yang pasti, bukankah dalam rentetan panjang, ada banyak hal yang akan didapat dari program ini? Lingkungan lebih sehat. Manusia yang tinggal akan lebih sehat juga.

Aksi demo sepeda damai ini berjalan dengan baik kemarin, bahkan, terkesan seperti menikmati sepedaan bersama di musim panas saja. Dan di antara jejalan peserta, sepeda-sepeda yang unik ikut meramaikan. Nah, saya senang banget lihat peserta yang lucu-lucu ini. Tidak hanya sepeda roda dua, roda satu juga banyak. Sepeda roda dua dengan dudukan yang tinggi juga ada, sempat mikir, entah gimana cara berhentinya. Selain itu, grup pengendara sepeda dari mereka yang berkebutuhan khusus juga ada, grup sekeluarga lengkap dengan anak, pengendara sepeda yang nyentrik dengan loudspeaker musik keras, pokoknya udah kaya kondangan saja rasanya.

Yang paling asyik adalah ngerasain sepedaan di dalam terowongan (tol). Namanya tol, nggak ada akses sepeda tentunya. Jadi, rata-rata peserta terlihat sangat menikmati suasana yang berbeda tersebut. Hal ini bisa dilihat dari respon bersambut dari semua peserta membunyikan bel sepeda di sepanjang terowongan. Mungkin karena bel tersebut adalah luapan kegembiraan, sembari membayangkan impian bikers Berlin diberi akses sepeda di tol, jadi, gema suara bel-belnya terdengar menarik saja menurut saya. Haha.

Ya, beberapa jalan raya memang ditutup berikut 2 akses tol juga ditutup ketika dilewati para peserta demo. Dan seperti biasa, semua kegiatan seperti ini dikoordinir oleh panitia dengan baik terutama di setiap titik pertemuan. Tidak hanya panitia saja yang mengawal aktivitas demo ini, tapi polisi juga terlihat di hampir semua titik pertemuan dan ini sangat membantu saat ada pihak-pihak yang ingin menerobos karena tidak tau kegiatan ini sebelumnya.

Pesan apa yang menarik dari demo ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun