Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[Review] 6 Tahun 100 Artikel? Sungguh Sangat Malas Banget

9 Februari 2016   21:10 Diperbarui: 9 Februari 2016   23:39 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya cuma bisa ngakak saking benarnya pake banyak. Dan diam dalam sunyi memandang nama yang tertera, Kompasianer Denina dalam facebook saya.

Tapi, biar dikata katrok, saya koq nggak merasa berat di nama itu. Mungkin karena itu juga saya masih tetap PD sampai sekarang pake nama pake Kompasianer di facebook nya. Dulu, dari awal account itu saya buat untuk ketemu teman-teman dari Kompasiana memang, jadi kalau dipikir lagi, nggak salah juga lah dibuat kaya gitu terlepas saya angot-angotan nulis nya atau enggak.

Apa yang membuat saya senang keluyuran di blog atau (curhat) menulis? Disamping belajar dari tulisan-tulisan orang, ketika saya menulis sesuatu, berharap akan jadi record untuk diri sendiri dimasa depan. Dan dalam kesempatan yang sama, saya juga berharap bisa berbagi dengan mereka yang bertandang ke apartemen (tulisan) saya. Poin berbagi nya mungkin terlalu kedengaran sangar ya, tapi, itu niatnya benaran.

Belum lagi kalau saya tau bakal ada yang mengunjungi, minimal saya sedikit siap dengan bahasa yang pantas dibagikan di publik dan juga memilih konten yang akan dibagikan. Contohnya lagi, sering saya pergi ke museum/kastil/perayaan, ambil foto-foto, dengarin apa yang ada di sana. Udah. Senang. Tapi kalau mau dan berani berbagi lagi lewat tulisan, saya pasti akan check lagi di google tentang yang ingin saya tulis. Setidaknya mencocokkan dengan apa yang saya dapat langsung di lapangan. Jadi, sebenarnya, proses menulis itu saja manfaatnya sudah double, kan? Selain kita mempersiapkan arsip terbaik versi kita yang bisa jadi harta karun kelak, sebelum menulis pun kita sudah jadi belajar lagi lebih dalam (refrensi) tema yang ingin kita bagikan/tulis.

Belum lagi dikatakan kalo menulis itu adalah olahraga terbaik untuk melatih daya ingat. Mengaktifkan otak. Ya, menulis adalah salah satu cara mengaktifkan otak. Seperti kata professor saya sama mahasiswanya, "kalau kalian ingin bisa menguasai perkuliahan, tulis kembali poin-poin yang kalian dapatkan di rumah. Ingat, ditulis! Bukan diketik di komputer. Dan buat rangkuman itu tidak lebih dari 3x24 jam dari waktu kamu dengarkan, biar tidak kehilangan informasi." Sama hal nya dengan nge blog, kita menulis agar tidak kehilangan informasi yang pernah kita dapat/ pun ide yang pernah mampir di kepala.

Sehingga, pada akhirnya, benar apa yang dikatakan bahwa tulisan itu memang punya kekuatan sendiri. Entah itu positif atau negatif, tergantung juru kemudi dan yang merespon. Yang pasti, sejauh ini, walau saya tidak produktif menulis di Kompasiana, tapi saya melihat banyak hal positif dari jejak-jejak tulisan saya di sini. Angka 100 artikel saya memang tidaklah membanggakan setelah 6 tahun ada di sini, tapi persahabatan dari teman-teman lewat Kompasiana tidak lagi bisa dihitung dengan angka, seperti diceritakan foto-foto di bawah:

[caption caption="Mbak Olive dan saya di Villa Lalita, menikmati pemandangan Jakarta dari ketinggian"]

[/caption]

(bersama mbak Lita, mbak Olive dan dek Rika di villa La Lita Bogor)

(bersama mbak Christie di Central Park, salah satu gedung dimana mbak Christie terlibat sebagai arsitek nya )

(bersama si sotir Anazkia yang kece itu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun