[caption caption="Suatu waktu bersama Kompasianer di Monas"][/caption]
Sebenarnya pengen curhat habis nih. Bukan lantaran PMS atau karena galau. Bukan! Tapi karena akhirnya saya punya artikel tercatat sebanyak 100 di Kompasiana.
Horeee!!
Haha. Pencapaian yang luar biasa setelah selama hampir 6 tahun punya apartemen gratis di sini, ya? Iya saja deh. Setidaknya buat saya, itu wah! Sempat saya terpikir ngikutin tulisan di profil Pak JP "males banget", tapi dengan berbagai pertimbangan termasuk 172 artikel beliau, yang sugguh sangat jauh dari angka 100 itu membuat saya mikir panjang dan malu, masa iya level "males banget" nya sama dengan artikel dibawah 100? Kudu turun 2 oktaf lah minimal. Disamping juga ntar plagiat kan yah. Haha. Hormat sama senior, ntar diplonco balik saya.
Eh, tapi dulu sudah lebih 100 juga artikel saya. Ceritanya, kemarin itu ada juga beberapa artikel saya hilang berkenaan dengan berbenahnya Kompasiana. Itu masih bisa kembali nggak ya? (Saya berharap komentar-komentar teman bisa balik)
Jadi bisa dibilang, 14 artikel terakhir lah yang menggenapkan angka 100 tersebut. Sementara, saya juga sempat "istirahat" panjang berkenaan dengan kesibukan saya, 2 tahun terakhir lagi mencoba peruntungan duduk di institut lain. Jadi, memang nggak nambah-nambah itu tulisannya. Tapi saya tetap meng-update foto-foto di page sendiri dan universitas. Ya, kalau upload foto kan cepat, dengan satu-dua paragraf pengantar diposting, jadi.
.
Oh ya, beberapa waktu lalu ada teman di facebook inbox, lalu nanya, "Oh, ternyata kompasianer juga ya?"
"Iya! Cuma udah lama nggak nulis di sana."
"Apa nggak keberatan itu nama pake Kompasianer di facebook nya kalo gitu?"
"Haha."