[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(empat pasang gelas glühwein dari Pasar Natal koleksi saya beserta satu gelas Berlinnya. Maap asal jepret, gak sisihin dulu yang lain.)"]
Selain menikmati glühwein bersama, ada hal lain yang menarik perhatian saya. Yaitu, kue berbentuk hati dibingkai dengan cokelat dan manisan lalu diberi berbagai tulisan. Biasanya, sepasang kekasih atau suami-istri akan membeli yang ada tulisan "Ich Liebe Dich" (I love you). Dimana si pria akan mengalungkan pada kekasihnya atau istrinya lalu akan dipakai selama mutar-mutar di Pasar Natal. Tidak hanya pasangan, diperuntukkan untuk papa atau mama, bahkan opa dan oma pun ada.
[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Kue Ich Liebe Dich-I love you di Pasar Natal)"]
[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(berbagai pilihan tulisan yang bisa dibeli)"]
Di kampus juga biasanya mengadakan acara khusus menjelang Natal, semisal, di fakultas saya, Professor selalu mengundang kami semua (dari kantor pribadinya dan juga dari institute) untuk mengunjungi kastil lalu diajak makan malam bersama. Walaupun diadakan Desember dan menjelang Natal, namun, tidak ada hubungannya dengan ibadah Kristiani. Karena itu, pada akhirnya kita bisa menikmatinya sebagai momen kebersamaan saja. Demikian juga ketika kita melihat mereka yang berkunjung ke Pasar Natal, cenderung memanfaatkan suasana untuk kebersamaan, terlepas mereka Kristiani atau bukan.
Bagi saya, menikmati bagaimana masyarakat Jerman mempersiapkan Natal adalah sesuatu hal yang baru. Termasuk ketika masa Advent seolah membuat semua masyarakat lebih bergembira sekalipun tidak merayakan Natal.
ooOoo
Note: fotonya semua koleksi pribadi yang diambil di dua Pasar Natal yang berbeda. Di Dresden dan di Berlin. Jangan diacak-acak ya, soalnya belum diedit dan diberi watermark...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H