Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengaruh Efek Placebo dan Nocebo Terhadap Pasien

22 September 2012   02:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:01 4574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_213718" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (KAMPRET/Romana Tari)"][/caption]

“Apa yang akan membuat Anda sembuh?“ Tanya dokter suatu sore, setelah dua tahun terakhir saya masih juga kembali mengunjungi, lagi dan lagi.

“Obat dan pikiran, Dok!” jawab saya singkat.

„Iya, dua-duanya harus bekerja sama. Kita harus bekerja sama.“ Kata dokter Baum, menegaskan.

***

Pernah dengar istilah Efek Placebo dan Efek Nocebo? Dua istilah berseberangan ini sangat dekat dengan pengaruh seorang pasien. Placebo dalam bahasa latin berarti saya akan senang, namun jika dikaitkan dengan kesehatan, Efek Placebo ini sering juga disebut fake treatment.

Fake treatment, bukan berarti obat yang digunakan adalah palsu. Namun, lebih ke arah „sugesti“ yang dimiliki oleh seorang pasien dan pengaruhnya terhadap proses kesembuhan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa seorang pasien bisa menjadi sembuh dan sebaliknya karena sugesti. Ada yang merasa lebih baik karena makan obat tertentu padahal obat itu tidak bekerja dengan sempurna, ini yang disebut Efek Placebo (positif). Sebaliknya, karena sudah terlebih dahulu mengetahui efek kurang baik dari obat tertentu, seorang pasien merasakan gejala tersebut benar-benar terjadi dalam tubuhnya, ini disebut Efek Nocebo (negatif).

Karena alasan itu juga, seorang tenaga medis biasanya akan memilih kata-kata yang baik dan tepat saat menyampaikan hasil test laboratorium atau analisa kepada pasien. Seperti dikatakan Dr.Winfried Hauser, seorang peneliti Jerman tentang Efek Placebo, "Ini bukan hanya karena kekuatan kata negatif yang dipakai dokter dan perawat, tapi juga kekuatan pikiran negatif dan ketakutan pasien."

Berangkat dari pemikiran ini, harapan memang memainkan peran dalam kesembuhan seseorang. Harapan sembuh bisa muncul saat si pasien berpikir positif bahwa obat akan bekerja dengan baik, bahwa dokter bisa menjadi perpanjangan tangan Tuhan memberi kesembuhan. Banyak study dilakukan untuk meneliti pengaruh Efek Placebo ini, dan sampai saat ini, selain penemuan medis yang semakin modern, apa yang dikatakan pemikiran terdahulu "Where there is hope, there is life." masih tetap berlaku. Dan saya yakin, masyarakat kita yang dikenal sebagai masyarakat yang religius, tentu memegang pemikiran ini dengan baik. Harapan. (Semoga).

Dan rupanya... memberi harapan, menguatkan lewat kata-kata akan sangat berarti buat mereka yang memerlukan, sakit.

Diambil dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun