Berpikir, apakah harus berpindah.
Nasi dengan keangkuhan berada di atas piring,
Menunggu saat-saat yang tepat, untuk disantap.
Sambal tumbang di atasnya,
Membawa rasa pedas, yang membuat lidah senang.
Ayam, dengan kecantikan warna emasnya, memutuskan,
Akan berjalan ke piring, untuk bersatu dengan nasi.
Nasi, dengan tekstur yang lembut, menunggu santai,
Dengan senang hati, ayam datang ke piringnya.
Sambal, dengan warna merah merona, menambah kecantikan,
Berkumpul dalam kisah yang satu, dari ayam, nasi dan sambal.
Bersama, mereka menjadi makanan yang lezat,
Pada meja makan, yang menghibur dan memberi kepuasan.
Ayam, nasi dan sambal, kisah yang sederhana,
Tapi pada saat makan, menjadi kebahagiaan yang besar.
Jakarta, 7 Maret 2024