Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

"Kompasianer teraktif versi Komik Kompasiana tahun 2023" || Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Kisah Awan dan Langit

22 Februari 2024   13:14 Diperbarui: 22 Februari 2024   13:18 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukisan kisah awan dan langit

Dalam langit biru, awan mengambang lembut,
Seolah menyimpan rahasia alam yang mendalam,
Langit adalah panggung, awan adalah pemain,
Mereka menari dalam kesunyian, seperti puisi yang terpendam.

Awan adalah kata-kata, langit adalah kanvasnya,
Menggambar cerita dengan warna yang tak terbatas,
Dalam senja yang merayap, keduanya berbicara,
Mengisahkan perjalanan panjang, dalam keheningan yang terasa.

Langit melukis kisah cinta dan kehilangan,
Awan menyimpan kenangan, dalam gumpalan putihnya,
Mereka saling mencari dalam ruang tak terhingga,
Dalam puisi yang disarikan, di alam semesta yang abadi.

Awan adalah petunjuk, langit adalah takdir,
Bersatu dan terpisah, seperti jiwa dan raga,
Puisi mantera terpahat di langit dan awan,
Sebagai cermin kehidupan, yang tak pernah terkira.

Jakarta, 22 February 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun