Dalam langit biru, awan mengambang lembut,
Seolah menyimpan rahasia alam yang mendalam,
Langit adalah panggung, awan adalah pemain,
Mereka menari dalam kesunyian, seperti puisi yang terpendam.
Awan adalah kata-kata, langit adalah kanvasnya,
Menggambar cerita dengan warna yang tak terbatas,
Dalam senja yang merayap, keduanya berbicara,
Mengisahkan perjalanan panjang, dalam keheningan yang terasa.
Langit melukis kisah cinta dan kehilangan,
Awan menyimpan kenangan, dalam gumpalan putihnya,
Mereka saling mencari dalam ruang tak terhingga,
Dalam puisi yang disarikan, di alam semesta yang abadi.
Awan adalah petunjuk, langit adalah takdir,
Bersatu dan terpisah, seperti jiwa dan raga,
Puisi mantera terpahat di langit dan awan,
Sebagai cermin kehidupan, yang tak pernah terkira.
Jakarta, 22 February 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H