Jujurly, saya jadi ingat saat pertama kali melihat penulis buku ini yaitu pak Yon Bayu pada sebuah event Nangkring kompasiana, kala itu melihat dan bertemu beliau (maaf ya pak) begitu angker, dan sepertinya orang yang galak gitu hihiii tapi ternyata setelah saya kenalan dan membaca buku-buku karya beliau, begitu menggugah rasa penasaran dan ingin tahu, seperti apa akhir kisah novel yang telah ditulisnya dan ternyata setelah kenal ("baru sedikit") pak Yon ini orangnya baik juga ya pokoknya kontras deh sama penampilannya hahahaa btw congrats ya pak untuk karya-karyanya
Dalam dunia yang semakin sibuk dan serba cepat ini, bedah buku dan nukilan buku adalah alat yang sangat efektif untuk meningkatkan diri kita dan memperluas wawasan kita tanpa harus mengorbankan waktu yang terlalu banyak. Kita dapat belajar dan tumbuh dalam kehidupan pribadi maupun profesional serta berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan kehidupan yang ada dihadapan kita.
Keseruan acara tidak sampai disana, bedah kedua novel itu jadi kian bersemangat dengan kritik dan tanya jawab yang berlangsung antara hadirin, pembahas buku dan tentu saja penulisnya dong.Â
Dari turut sertanya saya pada acara bedah buku ini banyak hikmah yang dapat saya petik, bahwa membuat karya novel dengan alur dan untaian kata pada sebuah kisah tidaklah mudah. Butuh effort dan wawasan luas dengan apa yang akan kita sampaikan pada sebuah karya, Hingga pembacanya kelak akan menerima pesan yang penulis ingin sampaikan melalui karyanya.Â
Mari kita hargai karya cipta seseorang dengan turut membaca dan memahami apa yang ingin disampaikannya. Semua orang bisa banyak membaca akan tetapi tidak semua orang bisa membuat karya yang akan dibaca oleh orang banyak. Say no to plagiarisme tapi ayo tunjukkan karyamu dengan menulis see you.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H