Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

"Kompasianer teraktif versi Komik Kompasiana tahun 2023" || Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Drakor The Great Queen Seon Deok

26 Mei 2023   22:50 Diperbarui: 26 Mei 2023   22:55 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja Jinheung by Youtube

Cerita epik berlatar kerajaan ini yang terjadi pada abad ke 6,  Kerajaan Shilla dipimpin oleh Raja Jinheung (raja ke-24)  mengalami masa keemasan dengan banyak menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil disekitarnya. Seperti halnya kerajaan-kerajaan lain didunia ini, Shilla pun tidak lepas dari jeratan hasrat jahat dari orang-orang yang memiliki ambisi untuk menguasainya.

Shilla termasuk negeri yang damai, subur dan makmur akan tetapi masyarakatnya masih percaya dengan kuasa kerajaan yang mengatur pola hidup masyarakatnya. Misalnya saja kapan harus menanam, berkebun, dan lain sebagainya. Adalah lady Mishil seorang wanita cantik, pintar dan licik yang dengan kekuatan pengaruhnya memanfaatkan kepintaran seorang ilmuwan untuk mencapai hasratnya sebagai ratu.

Dalam usahanya menjadi ratu lady Mishil mengangkat raja Jinji (putera ke 2 raja Jinheung) sebagai pengganti raja Jinheung yang mati karena diracun, namun sampai dia melahirkan seorang putera raja Jinji tetap tidak mengangkatnya sebagai ratu. Pada akhirnya kekuasaan kembali pada pemilik sahnya yaitu putera mahkota Baekjong yang bergelar Raja Jinpyeong.

Lady Mishil by Youtube
Lady Mishil by Youtube
Ramalan tentang seorang raja yang memiliki anak kembar perempuan maka akan habislah benih keturunan laki-laki kerajaan, sangatlah mengganggu raja dan ratu. Pada saat ratu melahirkan anak perempuan pertamanya, raja pun segera mengumumkan nama Chyeonmeong sebagai Puti kerajaan yang disambut bahagia oleh semua orang dan tinggallah seorang pelayan setia yang menemani ratu dikamar. 

Beberapa saat kemudian ratu pun kembali merasa mulas dan ingin segera melahirkan lagi, lalu raja segera memerintahkan pelayan Sohwa untuk mengunci pintu kamar dan membantu ratu melahirkan putri ke 2. Antara menyanyangi putrinya dan takut akan kehilangan tahta lalu digulingkan maka raja menyuruh Sohwa untuk pergi membawa pergi putri ke 2 nya setelah mengalungkan pisau kecil/Seoyopdo itu untuk keluar dari kerajaan.

Lady Mishil yang mengetahui bahwa ratu melahirkan anak kembar tidak ingin ketinggalan untuk memanfaatkan keadaan, namun nahas keberuntungan tidak berpihak padanya karena pelayan Sohwa dan bayi sudah lari jauh dari kerajaan. Chilsuk bawahan Mishil yang setia berjanji akan mencari putri kembar dan segera membunuhnya namun putri kembar pun ada seseorang yang melindunginya yaitu Munno sang panglima kerajaan.

Waktu pun berlalu dengan cepat, tanpa terasa putri kembar sudah beranjak dewasa walau terpisah dengan kondisi yang berbeda. Lady Mishil tetap dengan pengaruhnya selalu mengintimidasi  raja, ratu dan putri. Suami putri Chyeonmeong tewas dibunuh oleh kaki tangan Mishil dan sang putri memilih pergi ke sebuah kuil diluar kerajaan untuk melahirkan putranya.

Lewati masa melahirkan putri Chyeonmeong pergi untuk menemukan keberadaan Munno agar dapat menyusun kekuatan guna melawan Mishil dan dilain pihak putri kembar lainnya yaitu Deok Man menyamar sebagai pria melakukan hal yang sama yaitu mencari Munno yang dikiranya adalah sang ayah.

Setelah pertemuan putri kembar di kuil Yeorae dengan hasil nihil, namun persahabatan mereka berlanjut tanpa menyadari bahwa mereka berdua adalah putri kembar. Deok Man masuk sebagai anggota Hwarang/kadet dibawah kepemimpinan Kim Yushin karena perintah putri Chyeonmeong, disisi lain Deok Man menerima usulan putri Chyeonmeong karena masih tetap mencari Munno dan jati dirinya.

Selama menjadi Hwarang/kadet Deok Man terus mencari kebenaran akan dirinya hingga menjadi lebih dekat dengan Mishil orang yang selalu ingin melenyapkannya. Melihat karya lukisan Mishil tentang raja Jinheung yang membunuh harimau dengan pisau kecil (Seoyopdo) yang berada ditangannya membuatnya kian penasaran tentang siapa sebenarnya dirinya.

Putri kembar by Youtube
Putri kembar by Youtube

Kebenaran terungkap manakala tuan putri Chyeonmeong melihat buku catatan kelahirannya, serta bagaimana rupa asli Deok Man yang sebenarnya adalah seorang perempuan. Dengan sigap putri Chyeonmeong memerintahkan Kim Yushin untuk membawa deokman agar pergi jauh dari Shilla.

Akan tetapi tidak semudah itu bestie, kaki tangan Mishil yaitu Chilsuk melihat Deok Man pergi dengan Kim Yushin mengendarai kuda dengan lajunya. Akhirnya Mishil pun mengetahui bahwa Deok Man adalah salah satu dari putri kembar. Dalam pengembaraannya Deok Man dan Kim Yushin bertemu dengan Bi Dam si ahli petarung yang ternyata adalah putra dari Mishil dan raja Jinji. 

Dengan bantuan Bi Dam dan Kim Yushin akhirnya Deok Man berhasil mengembalikan keberadaannya dan lanjut dinobatkan sebagai tuan putri Shilla, tentunya dengan menggunakan cara yang sama seperti yang Mishil lakukan yaitu memanfaatkan pengetahuan dalam perhitungan gerhana matahari.

Raja Jinpyeong ayahanda Deok Man mengharapkan segera dilakukannya pernikahan untuk Deok Man dan segera memilih bangsawan yang cocok dengannya. Dengan tegas putri Seon Deok/Deok Man menolak usulan menikah itu, karena dia lebih memilih untuk menjadi Raja. Terjadilah kehebohan dalam kerajaan termasuk lady Mishil yang selama ini begitu berharap untuk menjadi ratu. 

Dengan terbukanya pikiran lady Mishil, dia pun nekat untuk melakukan pengkhianatan pada kerajaan dengan cara sabotase pemerintahan. Perang memperebutkan kekuasaan antara kubu putri Seon Deok dan Mishil pun tak terelakan. Bersatunya suku-suku kecil seperti Gayae membuat kubu Seon Deok besar dan kuat kubu Mishil pun kalah karena tekanan yang begitu besar lady Mishil pun mati minum racun.

Penobatan Queen Seon Deok by Youtube
Penobatan Queen Seon Deok by Youtube

Penobatan Seon Deok sebagai ratu Shilla pun dilakukan, dengan segala upaya ratu Seon Deok menyatukan 3 kerajaan yaitu Shilla, Goguryeo dan Baekje menjadi kerajaan Shilla bersatu sesuai dengan harapan raja Jinheung.

Saya menyukai drama kolosal The Great Queen Seon Deok ini mulai dari kostumnya, karakter pemainnya yang terasa pas dengan castnya tapi disisi lain saya tidak begitu menyukai adegan perangnya yang kurang pas gitu dan tata riasnya yang kurang tepat untuk jaman abad ke 6 M.

Dari kisah drama Korea diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1.  Musuh itu jangan selalu dianggap buruk atau sangat membencinya akan tetapi kita dapat mengambil pelajaran berharga yang bisa kita gunakan untuk kemajuan diri kita sendiri.
2. Jangan menganggap remeh orang lain dan melihat bahwa diri kitalah yang terhebat, karena semua hal ada masanya untuk jatuh.
3. Mundur selangkah untuk menang itu adalah langkah penting yang terkadang perlu kita lakukan agar dapat menyusun rencana dengan lebih cermat.
4. Bagaimanapun indahnya langkah kita bila tidak didasari oleh ketulusan semuanya akan sia-sia.
5. berhati-hatilah dalam melangkah karena kita tidak dapat menebak siapa yang akan mengikuti jejak langkah kita.
6. Luruskan niat karena bila niat kita buruk maka akan berakhir dengan buruk tapi bila niat kita baik maka hal baik pun akan menyapa kita.

Episode terakhir: 28 Desember 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun