Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

"Kompasianer teraktif versi Komik Kompasiana tahun 2023" || Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Cara Say No to KDRT

13 Februari 2023   13:21 Diperbarui: 13 Februari 2023   13:23 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Cobalah untuk mengalah.

Mengalah bukan berarti kalah ya, adakalanya mengalah sangat diperlukan untuk mendamaikan hubungan. Adanya KDRT dalam sebuah rumah tangga karena kurangnya pemahaman terhadap kondisi pasangan kita disanalah peran mengalah diperlukan. Mengalah bukan juga berarti kita mengikuti keinginan pasangan hingga mengabaikan diri kita sendiri. Akan tetapi janganlah gengsi untuk mengalah agar terhindar dari konflik yang lebih besar, contohnya apabila berargumen dan salah seorang sudah dengan nada agak tinggi usahakan untuk segera pergi ketempat lain tentunya menggunakan alasan yang baik ya.

4. Jangan menyimpan rahasia, Jujurlah!.

Setelah kita menikah jangan pernah menyimpan rahasia apapun pada pasangan, hal ini bisa dimulai dari diri kita sendiri. Ini perlu dilakukan agar tidak terjadi salah paham apalagi menjadi bumerang pada diri kita sendiri. Jujur dan berbicara apa adanya pada pasangan akan meminimalisir terjadinya KDRT.

5. Beri Hadiah atau kejutan.

Aihh siapa sih yang tidak suka hadiah? apalagi dari orang yang kita sayangi iya kaan, pemberian hadiah atau kejutan dapat mempererat hubungan dengan pasangan, gak masalah dong sesekali membahagiakan pasangan kita. Sebab pemberian hadiah atau kejutan merupakan bagian dari perhatian dan melengkapi kasih sayang kita pada pasangan.

6. Beri pujian.

Tidak hanya perempuan saja yang bahagia saat di puji akan tetapi lelaki pun suka akan pujian, jadi untuk para wanita jangan gengsi atau malu memberi pujian pada suaminya karena pujian dapat memperkokoh hubungan dan keharmonisan keluarga, nah untuk semua pria tetaplah untuk memuji istri ya

7. Bila kekerasan itu tetap terjadi!

Apabila sebuah hubungan menemukan jalan buntu atau bahkan sudah terjadi kekerasan baik secara fisik maupun verbal, maka berpisah-lah dengan cara baik-baik dan yang terpenting jangan pernah mengungkapkan keburukan pasangan kita pada keluarga maupun orang lain karena bagaimanapun orang tersebut pernah jadi bagian dari hidup kita, apalagi kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kekerasan dalam rumah tangga iu membawa banyak dampak buruk, tidak hanya psikologis korban KDRT, anak-anak bahkan dari segi hukum Indonesia termasuk sebuah pelanggaran berat. Kekerasan terjadi karena kurangnya pemahaman pada pasangan, untuk ini marilah lebih terbuka, saling berbincang tentang visi, misi dan setiap saat menyertakan Allah SWT dalam membangun hubungan berkeluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun