Seperti biasanya, mahasiswa yang sedang belajar di Perguruan Tinggi akan datang ke kampus sesuai dengan jadwal yang tersedia. Tak peduli apapun kondisinya, entah itu harus bangun pagi, kehujanan, menghadapi teriknya mentari ataupun datang terlambat karena jalan menuju kampus macet. Intinya, harus hadir.
Bagaimana bila tidak bisa hadir? Padahal kegiatan belajar mengajar harus terus berlangsung, sehingga kuis dan ujian bakal menjadi momok menakutkan karena tidak bisa belajar. Haruskah selalu pinjam catatan teman atau mengikuti ujian susulan karena hasil buruk?
Permasalahan tersebut bisa dijawab dengan kuliah online yang digagas oleh HarukaEdu. Metode yang ditawarkan adalah mahasiswa dan dosen berada dalam tempat yang berbeda dengan proses belajarnya menggunakan internet (online). Meski begitu ada tatap mukanya juga kok, jadi sosialisasi tidak hanya dengan live chat saja namun secara langsung pun ada.Â
Berdasarkan Peraturan Mendikbud Nomor 24 tahun 2012, HarukaEdu bekerjasama dengan Perguruan Tinggi minimal Akreditasi B (BAN-PT). Dari situlah, HarukaEdu berada di belakang layar dengan membuat teknologi digital. Sehingga logo kampus, kurikulum, dosen dan silabus mengikuti kampus yang dipilih. Rating alumnus dari nilai 10, HarukaEdu mendapatkan nilai 8,5.Â
Informasi ini saya dapatkan dari mengikuti kegiatan Nangkring Kompasiana bersama Harukaedu pada tanggal 30 April 2016.
Presentasi CEO Harukaedu dipandu oleh moderator dari Kompasiana. Sumber: dok.pribadi
Hmm.. jadi tidak ada lagi kata susah untuk kuliah kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H