Mohon tunggu...
Emma MayaSari
Emma MayaSari Mohon Tunggu... Pelajar -

Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Misterius

11 Mei 2019   17:56 Diperbarui: 11 Mei 2019   22:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu pun tiba, aku yang paling tidak sabar inginpulang tak sabar ingin berjumpa dengan keliarga kecilku, sesampainya di loket bus aku duduk dikursi tunggu, tiba-tiba aku mendengar teriakan memanggil namaku "Nayla" iya aku mendengar jelas dan aku sepertinya mendengar suara itu, saat aku melihat kebelakang ternyata suara itu adalah suara Revan, aku kaget kenapa dia bisa ada disini? Aku juga heran dibelakangnya ada keluarganya. Aku beranjak pergi dark tempat itu namun Revan mengejar fan manarik tanganku, saat aku berada tepat dihadapannya dia kemudian melakukan hal yang aneh dia bertekuk didepankh ith sangat membingungkanku, kemudiab dia memperlihatkan ku sebuah kotak kecil berwarna merah dengan berisikan cincib. Saat itu juga dia mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi aku hanya bisa diam karena merasa bahwa perasaanku dibalas oleh nya. Namun disisi lain aku ingat bahwa dia pernah bersama seorang perempuan, dia menjelaskan semua tentang perempuan yang dijodohkan dengan nya itu, setelah Revan selesai bicara kemudian ditimpal oleh Rani, Rani bilang bahwa selama ini aku mencari dia dan sempat kecewa, Rani pun memberitahu bahwa kami akan pulang hari ini, jika memang ada yang ingin Revan sampaikan inilah waktunya. 

Namun aku tetap diam membisu memikirkan semua ini, ini seperti cerita drama tv, ketika itu juga Silva datang dan mengatakan bahwa Silva yang menginginkan perjodohan itu, sedangkan Revan tidak, Silva juga bilang bahwa yang Revan cintai adalah seorang perempuan yang baru dia kenal lewat pandangan pertamanya yaitu Nayla. 

Aku yang mendengar semua itu tak sadar meneteskan air mata haru, seakan tak percaya akan ini, kemudian Revan kembali mengatakan niat nya melamarku dengan rasa senang akh pun menerimanya, Ibu Revan kemudian memelukku dengan erat sembari mengatakan "Ibu merestui kalian anak ku". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun