Dunia pendidikan saat ini benar-benar mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat  pesat. banyak hal yang dapat dijadikan indikator hal tersebut, sebagai  contoh yaitu tumbuhnya sekolah - sekolah penggerak, guru-guru penggerak dan juga banyaknya kegiatan yang memperlihatkan perubahan kearah yang lebih maju. tak terlepas dari rilisnya rapor pendidikan yang merupakan sebuah terobosan baru dalam dunia pendidikan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.Â
rapor pendidikan itu sendiri baru diperkenalkan dua tahun terakhir yaitu di tahun 2021 dan sampai sekarang mulai disosialisasikan secara masif kepada seluruh kalangan dalam dunia pendidikan, bahkan sekarang sudah menjadi keharusan bagi seluruh guru untuk melihat dan memaknai hasil dari laporan rapor pendidikan tersebut.Â
akan tetapi masih banyak yang kurang memahami apa itu rapor pendidikan, apa fungsinya dan apa manfaatnya dan bagaimana cara memaknainya. untuk itulah melalui tulisan ini saya mencoba untuk berbagi praktik baik sekaligus melakukan refleksi terhadap laporan rapor pendidikan yang ada di satuan pendidikan saya.Â
Rapor pendidikan berbeda dengan rapor mutu. rapor Mutu adalah instrumen penjaminan mutu internal berupa evaluasi diri satuan pendidikan, di mana indikatornya mengukur delapan capaian standar nasional. Data yang ada pada Rapor Mutu bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan juga hasil pengisian (input) langsung oleh satuan pendidikan melalui aplikasi Rapor Mutu sedangkan Rapor Pendidikan adalah pengganti atau penyempurnaan dari Rapor Mutu, di mana indikatornya disusun berdasarkan input, proses, dan output pendidikan. Dalam Rapor Pendidikan satuan pendidikan tidak melakukan pengisian data langsung ke dalam instrumen, melainkan data diambil dari sistem yang sudah ada, termasuk dari Asesmen Nasional, Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB), Badan Pusat Statistik (BPS), dan sumber lain yang relevan. Satuan pendidikan hanya dipersyaratkan memasukkan data di Dapodik dan kemudian mengikuti Asesmen Nasional. (sumber : https://pusatinformasi.raporpendidikan.kemdikbud.go.id/). Dari penjelasan tersebut jelaslah berbeda antara rapor mutu dan rapor pendidikan.Â
adapun fungsi utama dari Rapor pendidikan merupakan sumber data utama, objektif, terintegrasi bagi satuan pendidikan termasuk hasil asesmen nasional yang diikuti oleh satuan pendidikan. sumber data tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi satuan pendidikan baik secara internal maupun eksternal dan secara spesifik membantu mengetahui kondisi satuan pendidikan dalam kegiatan perencanaan. atau dengan kata lain Rapor pendidikan dirancang untuk memudahkan tenaga pendidik, seperti kepala sekolah dan guru dalam menyusun perencanaan program berbasis data yang tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Perencanaan berbasis data ini akan mendorong kualitas pendidikan sehingga lebih terarah dan efektif.
Dari penjelasan tersebut maka rapor pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.Â
kemudian bagaimana cara kita menggunakan rapor pendidikan tersebut?. tentu itu merupakan pertanyaan yang akan sering kita dengar. Bapak dan ibu guru hebat Rapor pendidikan sangat mudah untuk diakses dan juga dipahami karena di dalam rapor pendidikan terdapat ringkasan yang menggambarkan profil pendidikan yang ada di satuan pendidikan tersebut. kemudian di bagian yang lainnya dijelaskan akar permasalah dan juga rekomendasi untuk perbaikan atau pembenahan yang harus dilakukan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
untuk mempermudah bapak dan ibu mempelajari rapor pendidikan, berikut ini saya jabarkan satu persatu apa yang dapat kita pelajari dari rapor pendidikan.Â
langkah awal untuk masuk ke dalam rapor pendidikan kita dapat mengakses dengan menggunakan akun domain belajar.id. setelah masuk maka bukan hanya kepala sekolah atau admin/operator saja tetapi seluruh guru dan tenaga kependidikan yang memiliki akun belajar.id dapat mengakses dengan mudah. pada halaman utama rapor pendidikan kita disuguhkan  bagian dashboard yang berisikan identitas sekolah kita dan juga ringkasan hasil rapor pendidikan.  dari Ringkasan tersebut kita akan melihat indikator apa yang mengalami pencapaian terbaik dan pencapaian terendah. untuk melihat secara detail dimensi atau indikator maka dapat dilihat pada bagian akar masalah. disana akan disajikan secara detail apa saja yang menjadi permasalah utama yang perlu dilakukan perbaikan, tahap ini termasuk dalam proses identifikasi. setelah melihat akar masalah maka kita sebaiknya melakukan refleksi akan permasalah tersebut. Setelah melakukan refleksi maka tahap berikutnya yaitu benahi. pada rapor pendidikan pun telah disajikan inspirasi benahi. pada bagian ini kita diberikan gambaran solusi yang dapat kita lakukan untuk membenahi permasalah yang telah dihadapi oleh satuan pendidikan.
Sebagai contoh bahan refleksi dari penjelasan ini adalah Laporan Rapor pendidikan satuan pendidikan saya.
Dari Laporan Rapor pendidikan yang telah saya pelajari, maka banyak hal yang dapat saya maknai dari profil satuan pendidikan saya.Â
Hal yang pertama kita fokus pada  Indikator layanan mana saja yang memperoleh capaian yang cukup baik dan juga terendah. Dari Rapor pendidikan di satuan pendidikan saya jika dibandingkan tahun 2022, Iklim kebinekaan mengalami peningkatan paling tinggi diantara indikator lain. dari seluruh capan tahun ini, iklim kebinekaan menjadi indikator dengan pencapaian terbaik meski demikian, karakter adalah indiakot dengan pencapaian terendah yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya kemandirian. salah satu contoh untuk memperbaiki hal ini melalui peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang mendukung sikap mandir.  Â
selain melihat dua hal tersebut maka  kita juga dapat melihat indikator apa saja yang sudah mengalami perubahan dan perkembangan. dari unduhan rapor pendidikan tersebut terlihat bahwa indikator A1.Kemampuan literasi;  A,2. Kemampuan Numerasi ; A.3. Karakter; C3. pengalaman pelatihan PTK ; D.1. Kualitas Pembelajaran; D.2. Refleksi perbaikan pembelajaran oleh Guru ; D.3. Kepemimpinan Instruksional ; D.4. Iklim Keamanan Sekolah ; D.6. Iklim Kesetaraan gender; D.8 Iklim Kebinekaan; D.10. Iklim Inklusivitas ; E.1. Partisipasi warga sekolah; E.3. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran; E.5. Program dan Kebijakan sekolah merupakan indikator dalam pencapaian " BAIK " . Dari hasil rincian tersebut kami merefleksikan bahwa kondisi atau fakta dilapangan memang sejalan. sebagai contoh indikator Kemampuan literasi dan Numerasi, di sekolah kami anak-anak- sebagian besar sudah terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan asesmen dikarenakan setiap penilaian formatif maupun sumatif , kami para dewan guru sering memberikan soal -soal yang mengarah pada soal AKm akan tetapi memang porsi yang diberikan masih sedikit akan tetapi kami konsisten setiap pelaksanaan asesmen selalu ditambahkan sehingga secara berkala. sedangkan indikator E.2. Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu merupakan indikator dalam pencapaian " KURANG ". dalam indikator ini ada 3 hal yang menjadi fokus perhatian kami yaitu E.2.1. Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan dan E.2.2. proporsi pembelanjaan non personil mutu pendidikan.  untuk indikator tersebut berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan anggaran belanja memang satuan pendidikan kami saat ini masih kurang dalam pengadaan kegiatan-kegiatan pelatihan atau bimtek yang dilaksanakan secara mandiri dilaksanakan untuk peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan.Â
Banyak Hal baik  yang telah dilakukan satuan pendidikan berdasarkan Rapor Pendidikan yang telah dilihat, penjelasan diatas salah satunya, satuan pendidikan dapat melihat hasil evaluasi terhadap output, proses dan juga input, sehingga satuan pendidikan dapat melakukan perbaikan atau benahi hal-hal yang menjadi prioritas dengan tidak mengindahkan diluar dari pada itu. artinya semua tetap menjadi perhatian akan tetapi skala prioritas yang tentunya akan menjadi fokus utama agar kualitas pendidikan dapat ditingkatkan semaksimal mungkin.Â
dan yang terakhir Bagaimana Rapor Pendidikan membantu Ibu dan Bapak dalam memahami kondisi satuan pendidikan. jawabannya tentu Rapor pendidikan sangat membantu kami  memaknai kondisi satuan pendidikan, karena dari ringkasan dan juga jabaran secara detail di setiap dimensi capaian tentu akan memudahkan para warga sekolah dalam memahami kondisi satuan pendidikan nya dan juga dikarenakan rapor pendidikan diambil dari berbagai sumber diantaranya dari kegiatan asesmen dan juga survei karakter serta survei lingkungan belajar atau suling jar.sehingga data yang diperoleh merupakan data yang valid karena dari berbagai sumber yang akurat.
demikian yang dapat saya paparkan, semoga bapak dan ibu guru hebat maupun sahabat-sahabatku yang membaca tulisan ini dapat memaknai rapor pendidikan sebagai sumber utama dalam melihat kondisi profil sekolah serta rencana kegiatan yang akan dilakukan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H