Yogyakarta, Tepat pada hari sabtu (22/10) sepanjang jalan Malioboro dipenuhi oleh ribuan manusia. Pada Pukul 17.00 wib, jalan Malioboro ditutup, jalur ke malioboro dialihkan melalui jalan Mataram. Ribuan orang dari berbagai macam asal bertumpang ruah di jalan Malioboro.
Beberapa jam saya menunggu pada salah satu ruas jalan Malioboro, Semakin malam semakin padat di tepi jalan utama Malioboro. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 Wib, dan belum ada tanda-tanda acara akan dimulai. Kepadatan penduduk pun semakin bertambah lagi tepat pada pukul 19.00 Wib, namun acara juga belum dimulai. Suara penonton sangat gaduh saat menunggu acara untuk dimulai.
Satu jam kemudian, tepat pada jam 20.00 Wib, Acara pun dimulai. Dimulai dari para petugas keamanan yang mendorong masyarakat disekitar jalan, agar lebih mundur dan tidak menghalangi jalan. Aksi desak-desakan kembali terjadi, setelah petuugas keamanan merapikan barisan, masyarakat tetap saja mendorong untuk maju dengan tujuan melihat carnaval lebih dekat lagi. Padahal jika mereka memaksa untuk maju, maka mereka bisa terkena mobil-mobil carnaval yang didesain dengan berbagai macam bentuk.
Hal-hal inilah yang tidak disadari oleh para penonton carnaval, mereka selalu ingin melihat lebih dekat, namun keselamatan tidak mereka pikirkan. Disebelah saya ada seorang ibu-ibu yang mengendong anaknya yang masih berumur 1tahun, Ia rela berdesak-desakan hanya untuk menonton carnaval ini. Berjam-jam ia berdiri dan berdesak-desakan diribuan orang hanya untuk mendapatkan tempat paling depan.
[caption id="attachment_139475" align="aligncenter" width="150" caption="Anak dijepit dengan kaki"][/caption]
Fenomena yang sangat menyedihkan lagi adalah, ada seorang bapak yang rela mengapit anaknya dengan kaki, untuk mendapatkan posisi paling depan untuk melihat carnaval ini. Keselamatan anaknya pun tidak dipikirkan.
Beberapa fenomena diatas yang seharusnya menjadikan koreksi bagi diri kita semua, dimana kesadaran akan keselamatan diri sendiri masih kurang di Indonesia ini. Keselamatan masih dinomor sekiankan dibandingkan kepuasan mereka untuk mendapatkan posisi terdepan, atau dekat dengan Venue.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H