Meminjam istilah mitigasi bencana. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Mitigasi utama yang harus ditempuh saat ini adalah taubatan nasuha. Menyadari segala dosa dan mohon ampun pada Allah. Setelahnya bertakwa hanya pada Allah saja.
Menghindari bencana tidak cukup hanya dengan mengenali dan mengidentifikasi tanda-tanda alam dan bersiap siaga dengannya. Pencegahan bencana yang utama adalah mendekatkan diri pada Penguasa Alam Raya, Allah SWT.
Untuk itu mari perbaiki hubungan dengan Allah, jauhi semua maksiat, tegakkan hukum syara' dalam segala aspek kehidupan. Hentikan berkembangnya paham-paham kufur semisal sekulerisme, pluralisme, komunisme dan liberalisme. Stop peredaran miras dan narkoba. Jauhi praktek enonomi ribawi. Tutup kesempatan pada tumbuh suburnya LGBT dan prostitusi.
Segera perbaiki hubungan dengan sesama manusia. Hentikan fitnah, adu domba, kriminalisasi ulama dan ormas Islam.
Terus perbaiki diri dan keluarga. Tutuplah aurat, sholat di awal waktu, hindari memakan riba, tegakkan sholat malam dan puasa sunnah. Dan perbanyaklah zikir. Dengan ini maka Allah akan limpahkan keberkahan.
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Surah Al A'rof 96).
Iman dan takwa adalah tiang-tiang pancang yang akan menopang bumi Indonesia dari resiko bencana gempa yang lebih dahsyat lagi.Â
Tetap optimis dengan masa depan Indonesia. Jangan takut bencana. Karena Allah telah tetapkan- cara terbaik kembali padaNya selama patuh pada syariahNya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H