Mohon tunggu...
emisartina
emisartina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Moralitas dan Kebahagiaan Menurut Pandangan Stoikisme Terhadap Kehidupan Modern

3 Januari 2025   19:39 Diperbarui: 3 Januari 2025   19:32 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode penelitian ini juga mencakup perbandingan antara pandangan Stoikisme dengan filsafat atau pandangan lain yang relevan, seperti aliran filsafat kontemporer atau teori-teori psikologi modern. Ini bertujuan untuk melihat apakah pandangan Stoikisme memiliki keunggulan dalam membantu individu mengatasi stres dan mencapai kebahagiaan, dibandingkan dengan pendekatan lain yang lebih berfokus pada pencapaian eksternal atau material. 

Setelah mengumpulkan data dari berbagai literatur dan melakukan analisis, peneliti kemudian menarik kesimpulan mengenai relevansi ajaran Stoikisme dalam kehidupan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip Stoik dapat diterapkan untuk membantu individu mencapai kebahagiaan yang lebih tahan lama, serta menjalani kehidupan yang bermoral meskipun dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan. 


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dalam artikel ini menunjukkan bahwa ajaran Stoikisme menawarkan pandangan yang sangat relevan mengenai moralitas dan kebahagiaan, terutama dalam konteks kehidupan modern yang penuh dengan tekanan dan ketidakpastian. Berikut adalah beberapa temuan utama yang dihasilkan dari penelitian ini adalah Salah satu hasil utama yang ditemukan adalah bahwa menurut Stoikisme, kebahagiaan sejati tidak bergantung pada kekayaan, status sosial, atau pencapaian eksternal lainnya. Stoikisme menekankan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari pengendalian diri dan sikap mental yang positif terhadap dunia. Hal ini relevan dengan kondisi modern, di mana banyak orang merasa cemas dan tidak puas meskipun secara material memiliki banyak hal. 

Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan hanya dapat dicapai ketika kita mampu mengendalikan diri, terutama terhadap emosi dan reaksi kita terhadap kejadian-kejadian yang tidak dapat kita kontrol. Konsep ini sangat berguna di dunia modern, di mana stres dan tekanan seringkali berasal dari hal-hal yang berada di luar kendali kita. Penelitian ini menyoroti bagaimana ajaran Stoikisme tentang pengendalian diri dapat membantu individu mengatasi kecemasan, kegelisahan, dan ketidakpuasan. 

Penerimaan terhadap Takdir (Amor Fati): Dalam Stoikisme, penerimaan terhadap takdir atau apa yang terjadi di luar kendali kita adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan. Dalam kehidupan modern yang penuh ketidakpastian, ajaran ini menawarkan perspektif yang berguna. Alih-alih merasa frustasi atau marah terhadap keadaan yang tidak sesuai harapan, kita diajarkan untuk menerima kenyataan dan bertindak bijak dalam menghadapi situasi tersebut. 

Relevansi Ajaran Stoikisme dalam Menghadapi Masalah Kehidupan Modern: Ajaran Stoikisme sangat relevan untuk menghadapi tantangan kehidupan modern, seperti stres, kecemasan, dan pencarian makna hidup. Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, bukan dari pencapaian duniawi yang sementara. Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip Stoik dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat mencapai keseimbangan emosional, kedamaian batin, dan moralitas yang lebih stabil. 

SIMPULAN

Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada hal-hal luar seperti kekayaan atau pujian, tetapi pada cara kita mengelola perasaan dan pikiran kita. Dalam kehidupan modern yang sering kali penuh dengan tekanan dan gangguan eksternal, penting untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, yaitu respon kita terhadap situasi. 

Stoikisme mengajarkan bahwa manusia harus hidup sesuai dengan alam dan rasio (akal sehat). Artinya, kita harus memahami dan menerima kenyataan hidup, termasuk kesulitan dan penderitaan, dengan cara yang rasional dan bijak. Dalam kehidupan modern, ini berarti tidak terjebak dalam keinginan atau ambisi yang tidak realistis, tetapi lebih pada pencapaian tujuan yang selaras dengan nilai-nilai moral yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun