Mohon tunggu...
Emir Dienul Kukuh Prasetyo
Emir Dienul Kukuh Prasetyo Mohon Tunggu... Jurnalis - 191910501064
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember, Angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Money

Faktor Kemiskinan dan Upaya Pemerintah Mengurangi Angka Kemiskinan

23 Oktober 2019   09:07 Diperbarui: 23 Oktober 2019   09:16 11597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Miskin adalah suatu keadaan seseorang yang mengalami kekurangan atau tidak mampu memenuhi tingkat hidup yang paling rendah serta tidak mampu mencapai tingkat minimal dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. 

Tujuan tersebut dapat berupa konsumsi, kebebasan, hak mendapatkan sesuatu, menikmati hidup dan lain-lain. Kemiskinan juga diartikan suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu mencapai salah satu tujuannya atau lebih.

Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang selalu dihadapi tiap negara, terutama negara yang sedang berkembang. Salah satu negara yang sedang berkembang adalah negara Indonesia. 

Indonesia masih belum bisa menyelesaikan permasalahan kemiskinan ini dalam waktu dekat. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama mengatasi masalah kemiskinan. Apapun kebijakan pemerintah akan sangat tidak berguna apabila masyarakat tidak ikut serta dalam pelaksanaanya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2019 sebesar 9,41 persen, mengalami penurunan 0,25 persen poin terhadap bulan September 2018 dan mengalami penurunan 0,41 persen poin terhadap bulan Maret 2018.

Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang mengalami penurunan 0,53 orang terhadap bulan September 2018 dan mengalami penurunan 0,80 juta orang terhadap bulan Maret 2018.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada bulan september 2018 sebesar 6,89 persen, mengalami penurunan menjadi 6,69 pesrsen pada bulan Maret 2019. Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada bulan September 2018 sebesar 13,10 persen, mengalami penurunan menjadi 12,85 persen pada bulan Maret 2019.

Dibandingkan pada bulan September 2018, Jumlah penduduk miskin pada bilan Maret 2019 di daerah perkotaan turun sebanyak 136,5 ribu orang. Sementara itu daerah di daerah pedesaan turun sebanyak 393,4 ribu orang.

Garis Kemiskinan (GK) pada bulan Maret 2019 tercatat sebesar Rp425.250,00/kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKM) sebesar Rp313.250,00 (73,66 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKNM) sebesar Rp112.018,00 (26,35 persen).

Pada bulan Maret 2019, secara rata-rata rumah tangga yang tergolong miskin di Indonesia memiliki 4,68 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan (GK) per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.990.170,00/rumah tangga miskin per bulan.

Berdasarkan uraian data diatas tersebut, masih banyak penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Meskipun Pemerintah mengklaim bahwa setiap tahun angka kemiskinan di Indonesia selalu menurun.

Berikut beberapa faktor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah kemiskinan ;

1. Pendidikan yang Terlampau Rendah

Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.

2. Malas Bekerja

Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bergairah.

3. Keterbatasan Sumber Daya Alam

Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber daya alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering dikatakan masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya terbatas

4. Terbatasnya Lapangan Kerja

Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerja baru sedangkan secara fakta hal tersebut sangat kecil kemungkinannya bagi masyarakat miskin karena keterbatasan modal dan keterampilan yang di miliki.

5. Keterbatasan Modal

Seseorang miskin disebabkan mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan suatu tujuan memperopleh.

6. Beban Keluarga

Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha peningkatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.

7. Rendahnya Derajat Kesehatan

Taraf kesehatan dan gizi yang rendah menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir dan prakarsa

8. Kondisi Terisolasian

Banyak penduduk miskin secara ekonomi tidak berdaya karena tempat tinggalnya terpencil dan terisolasi. Mereka hidup terpencil sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau oleh pelayanan pendidikan, kesehatan dan gerak kemajuan yang dinikmati masyarakat.

Dari berbagai faktor-faktor penyebab munculnya kemiskinan ini, perlu adanya peran pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi dan mengurangi angka kemiskinan. Berikut merupakan upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi dan mengurangi angka kemiskinan, yaitu :

1. Menggerakan sektor real melalui sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program ini sangat efektif mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

2. Membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk mengurangi jumlah pengangguran, sebagai salah satu faktor penyebab kemiskinan di Indonesia.

3. Menghapuskan tindakan koruspsi yang mebuat berbagai layanan masyarakat terhambat sehingga membuat masyarakat tidak dapat menerima haknya sebagai warga negara. Akibatnya kemiskinan di Indonesia semakin berkembang.

4. Meningkatkan program zakat yang akan membantu pemerataan kesejahteraan sekaligus mengatasi kemiskinan dan dapat mencegah kesenjangan sosial.

5. Menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok agar masyarakat memiliki kemampuan atau memiliki daya beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

6. Menyediakan beasiswa pendidikan bagi siswa miskin pada semua jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, hingga perguruan tinggi.

7. Memberikan pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara gratis.

8. Mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk masyarakat yang tidak mampu agar memiliki bekal dalam terjun ke dunia kerja.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, tetapi strategi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi angka kemiskinan dengan melalui strategi pemberdayaan kepada masyarakat. 

Melalu pemberdayaan, masyarakat dapat berpartisipasi mulai identifikasi kebutuhan, proses perencanaan, perumusan program sampai kepada evaluasi program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun