Mohon tunggu...
EmilyWu
EmilyWu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Cerpenis, Menerima Jasa Penulisan Novel.

Walaupun aku tak bersayap, aku ingin terbang ke langit mengambil matahari, bintang dan bulan. Ide cantik selalu menarik untuk kuketik dan kususun dengan indah menjadi sebuah kisah...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Reuni

10 Agustus 2020   16:33 Diperbarui: 10 Agustus 2020   16:24 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua temanku menganggap aku telah pacaran dengan Arka.

Padahal tak pernah sekalipun Arka menyatakan perasaan cintanya secara terang-terangan padaku.

Apalagi ternyata bukan hanya aku yang berharap bisa bertahta di hati Arka. Arka yang dulu di masa sekolah bukan siapa-siapa, kini telah menjelma menjadi pria dambaan banyak wanita. Mungkin karena sekarang Arka termasuk Duren Sawit ( Duda Keren Sarang Duwit/Duit ).

Ada temanku yang sedang bermasalah dengan pasangan hidupnya mencoba meraih cinta Arka, malah ada juga yang sepertinya harmonis dengan pasangan hidupnnya, tapi tebar pesona pada Arka.
Aku tahu semua itu, karena Arka yang cerita padaku.

Arka sering mengirimiku screenshot percakapanya dengan mereka.
"Si Anit, hampir saja menciumku waktu aku mengantarnya pulang kemarin." Cerita Arka pada suatu kesempatan.
"Halah, kamu senang kan diperlakukan Anit seperti itu?" Godaku.
"Enggak lah, jijik aku." Jawab Arka. Dan jawaban Arka itu membuat aku bahagia.

"Buktinya kamu mau saja saat diminta mengantarnya pulang?" Aku masih menggodanya.

"Aku kasihan sama dia, dia dan suaminya kan ada masalah, katanya sudah beberapa tahun pisah rumah, jadi saat dia curhat, sebagai teman ya aku dengarkan, eh....malah dia salah terima, dikira aku naksir dia." Arka menjelaskan panjang lebar.

Lain waktu Arka bercerita tantang Sari :" Si Sari, video call aku pakai tank top, yang belahan dadanya pendek banget. Ngapain coba?"

"Dan kamu betah lama-lama video call lan sama dia?" Tanyaku agak panas ketika mendengar cerita Arka itu.

"Langsung kumatiin HP ku." Kata Arka.

"Sekarang kalau dia chat nggak pernah aku balas, telp nggak pernah aku angkat." Kata Arka lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun