"Pak kok saya tidak tangan list item pekerjaan yang terlah saya selesaikan ya?" Tanya saya bingung.
"Oh...tidak bu, ibu bulan ini tidak saya bayar per item, tapi saya bayar hitungan satu bulan. Begitu bu." Jawabnya.
"Begitu bu Nun, saya masih harus membayar pegawai saya yang lain." Usirnya halus.
Sayapun keluar ruangan dan membuka pelan amplop coklat yang ada di tangan saya, lalu menghitung jumlah rupiah yang ada di dalamnya.
Dan....jumlahnya adalah....SAMA DENGAN BULAN LALUÂ
Pak Peter memang pinter, kalau jumlah item yang dikerjakan pegawainya sedikit, maka dia akan membayar pegawainya per item yang dikerjakan, tapi bila item pekerjaan pegawainya banyak, maka dia akan membayar pegawai tidak dengan menghitung item pekerjaannya, tapi dengan kata-kata : "ini gaji anda bulan ini."
Pak Peter-pak Peter....Pokilmu itu lho...
Sayapun tepuk Jidat dan pergi dari rumah pak Peter dengan niat tidak akan kembali lagi.
Bukan karena jumlah rupiah yang saya terima, tapi karena cara licik pak Peter menggaji pegawainya itu yang membuat saya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama ini.
( catatan : Pokil adalah bahasa Jawa yang artinya kurang lebih  adalah orang yang benyak akal untuk ngakali orang lain,tentu dengan maksud kurang baik )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H