Nova tidak menjawab dia hanya memberiku senyuman.
Senyuman yang aku tahu artinya.
Senyuman yang membuatku meremas coklat yang rencananya akan aku berikan pada Nova siang ini, sambil menyatakan perasaanku.
Senyuman yang membuat luka di betisku kembali terasa sangat perih.
Senyuman yang membuat dadaku nyeri dan hatiku pedih.
Dasar si Anjing, gigitanmu hanya sekejap melambungkanku, dan sejenak kemudian membantingku begitu teras, sampai hampir remuk semua tulangku.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H