Mohon tunggu...
M. Ilyas Dwi Jayanto
M. Ilyas Dwi Jayanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Life is Heaven.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Rintih Merah Putih

12 Oktober 2014   21:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:20 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kepada mereka, yang terhamba uang

kepada mereka, yang terkiblat hambalang kepada mereka, seonggok daging yang jalang oh terduduk manis, di kursi yang tersembahyang ***

barbarian menari merupa tarian

rantai kuasa... oh sungguh tiran

tol jagal heararki berperan

nestapa, marhaen kerap terasingkan

*** kuasa apa? kami selalu terpangku "ibu pertiwi" hukum bisu terhadap petinggi undang-undang hanya mengundang genderang perang pasal hanya mengasal hal-hal serupa sandal *** inilah sajak rintih merah putih dari kami terdiskriminasi memakan bualan basi demokrasi kusampaikan ini, napi berdasi dari kami yang teradili sajak rintih merah putih. Malang, 12 Oktober 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun