***
Di negeri kami sangatlah sulit mencari pemimpin yang benar. Padahal kami sudah lama memimpikan ada sosok yang mampu membawa kami menuju perubahan menjadi negeri penuh warna. Namun saat sosok yang kami tunggu selama ini muncul dari antah berantah, semua kalangan atas di negeri kami ingin menghancurkan dia. Semua orang berlomba-lomba mencari kesalahannya, berbagi isu negatif dilemparkan untuk mempengaruhi kami. Beberapa dari mereka juga sampai mempertaruhkan harga diri hingga nyawanya hanya untuk mendapatkan simpatik kami. Mereka menilai sosok tersebut terlalu arogan, sehingga tidak pantas memimpin negeri ini.Anggapan mereka hanya orang-orang santunlah yang boleh memimpin, bukan orang arogan yang sering menyakiti hati mereka. Sebagian warga kami terpengaruh dengan isu yang mereka lemparkan, karena kami juga bingung, di negeri abu-abu ini kami sulit membedakan mana yang baik dan jahat. Memilih antara dipimpin si arogan yang bersih atau si santun yang ternyata kedok belaka.
 ***
Sulit memang hidup di negeriku ini, negeri dimana perbedaan  pelanggaran dan kebenaran hanya setipis kulit bawang. Walaupun begitu, kami percaya suatu saat negeri ini pasti akan berubah, setidaknya untuk keturunan kami kelak. Semoga pada saat itu tiba negeri abu-abu ini berubah menjadi negeri pelangi indah, agar kehidupan mereka lebih berwarna daripada nenek moyangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H