Mohon tunggu...
Emil Siallagan
Emil Siallagan Mohon Tunggu... Mahasiswa Tugas Belajar -

"Calon Kasubsi"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran yang Dapat Kita Petik dari Peristiwa Parada Toga

14 April 2016   00:23 Diperbarui: 14 April 2016   01:15 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya hal diatas hanyalah contoh kecil pekerjaan berisiko petugas sipil dilapangan dan sebenarnya masih ada beberapa lagi pekerjaan-pekerjaan yang berisiko seperti yang sudah saya sebut diawal.Kembali kepada pernyataan saya diawal setiap pekerjaan memiliki resiko masing-masing, sehingga yang dapat kita lakukan adalah meminimalisir resiko tersebut. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan mulai dari proses prefentif berupa pencarian info mengenai  lokasi tempat kita akan menjalankan tugas. kedua adalah langkah persuasif, yaitu dengan cara mengajak berkomunikasi masyarakat untuk memberikan informasi perihal pekerjaan yang akan kita laksanakan.Ketiga adalah pilihan terakhir yaitu langkah represif, apabila kita merasa dalam menangani suatu pekerjaan dan menurut kita hal itu dapat membahayakan diri kita maka kita dibenarkan untuk meminta bantuan pihak keamanan. Hal ini bukan untuk Show Off dilapangan, namun sebagai jaga-jaga apabila ada kejadian yang tidak diinginkan.

Kepada masyarakat juga diharapkan agar bersama- sama menjaga konudusifitas.Kita dikenal di mata dunia sebagai negara yang ramah, namun akhir-akhir ini kesan negara itu sudah berubah menjadi negara yang marah.Betapa mudahnya kita emosi dan melakukan hal-hal diluar nalar.Ingatlah wahai masyarakatku kami datang melaksanakan tugas dengan membawa surat tugas dari atasan, yang berarti itu adalah amanat yang harus dilaksanakan. 

Apabila ada perilaku kami sebagai pelayan masyarakat yang tidak menyenangkan atau bahkan ada provokasi dari pihak lain yang memang suka melihat kekacauan baiklah kita bicarakan bersama-sama secara kekeluargaan. Kami sadar kami memiliki banyak kekurangan sebagai manusia, namun alangkah indahnya negara ini apabila antara pelayan masyarakat dan masyarakatnya dapat tercipta komunikasi yang baik tanpa adanya friksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun