Karena itu massa berarti rakyat sendiri, tanpa menunjuk kepada kelas atau sosial tertentu. Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya Islam adalah ajaran sosial pertama yang mengandalkan massa sebagai faktor dasar yang sadar -- yang menentukan sejarah dan masyarakat.Â
Bukan mereka yang terpilih seperti pendapat Nietzsche, bukan para aristokrat dan ningrat sebagaimana yang dikemukakan Plato, bukan tokoh-tokoh besarnya Carlyle dan Emerson, bukan mereka yang berdarah murni yang digambarkan oleh Alexis Carrel, bukan pula peran pendeta, atau intelektual, melainkan massa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H