Mohon tunggu...
Emillia DwiOktavianingsih
Emillia DwiOktavianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - data pribadi

ketika memiliki ide harus dijalankan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemerintah terhadap Masyarakat dengan Kebijakan Vaksinasi

10 Juli 2021   23:20 Diperbarui: 11 Juli 2021   01:01 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama                           : Emillia Dwi Oktavianingsih

Dosen Pengampu        : Sulastri, S.Pd.,M.H

Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pamulang

Dalam kondisi terkini Indonesia digempari kembali dengan adanya virus yang tak kunjung usai yang mengakibatkan semakin hari angka kematian semakin bertambah akibat kasus Covid-19. Dimulai pada tanggal 3 bulan juli pada tahun 2021 kebijakan pemerintah kembali diberlakukan yaitu dengan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan), yang bertujuan untuk membendung laju kenaikan angka positif virus corona atau covid-19, yang awalnya diberlakukan diwilayah jawa dan bali sehingga diperluas ke 15 daerah diluar jawa-bali, meliputi kabupaten kota di sejumlah provinsi.

Mengetahui dari semakin meningkatnya angka kematian akibat virus Covid-19 dari sejak tibanya vaksin diIndonesia pemerintah sudah mulai menerapkan kebijakan terhadap masyarakat untuk mengikuti aturannya dengan "Ayo Vaksin", maka yang diharapkan pemerintah rakyat Indonesia kembali sehat dan bisa melakukan aktivitas yang seharusnya.

Namun pada kenyataannya masih banyak rakyat Indonesia yang belum melakukan vaksinasi, hal ini dikarenakan dengan banyaknya berbagai tanggapan masyarakat mengenai adanya vaksin. Seperti tanggapan dari salah satu masyarakat yang belum mau ikut vaksin terutama kalangan remaja "saya belum siap secara mental untuk mengikuti vaksin, karena efek samping yang ditakutkan untuk diri saya dan menurut saya vaksin itu membuat tubuh seseorang semakin lemah", namun berbeda dari tanggapan masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi "Alhamdulillah ketika saya sudah mengikuti Vaksin yang SinoVac efek yang terjadi didiri saya tidak ada, tidak seperti yang diceritakan orang lain yang memiliki efek mengerikan" sehingga kesimpulan dari dua pendapat yang berbeda tersebut efek samping terhaap vaksin SinoVac bisa terjadi berbeda yang dirasakan tergantung masing-masing setiap orangnya.

Alasan lain dari masyarakat yang belum mau divaksinasi yaitu ragu efektifitasnya (25,8%), takut menjadi kelinci percobaan (23,6%), dan yakin ada alternative lain dalam penghentian penyebaran Covid-19 (22,9%). Selain ada pertimbangan kepercayaan/agama (11,7%), tidak percaya vaksin (5,6%), tidak percaya covid-19 berbahaya (5,4%)dan alasan lainnya (3,4%), hasil survey kedata insight Cemter memperlihatkan 54 persen responden bersedia divaksinasi. Lalu jika dipastikan aman angka responden bersedia divaksinasi mencapai 79,6 persen.

Pemerintah memilih langkah persuasive untuk Vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat yang masih ragu akan manfaat dan keamanan vaksin. Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan Oscar Primadi Di Medan, rabu (10/2), pemerintah melakukan berbagai sosialisasi dan edukasi terkait vaksin, serta mengajak tokoh-tokoh disektor kesehatan untuk meyakinkan masyarakat agar mau melakukan vaksin Covid-19

Sehingga upaya pemerintah dalam meyakini pasyarakat agar mau divaksin Covid-19 yaitu;

  • Memberikan Edukasi Masyarakat.
  • Juru bicara vaksin covid-19 dari kementerian kesehatan (kemenkes), siti nadia tarmizi, mengatakan, pemerintah mengedepankan cara persuasive mengenai hal tersebut.
  • Tidak perlu ragu
  • Dalam hal ini sudah terbukti bahwa yang sudah menjalani vaksinasi hingga saat ini mereka dalam keadaan sehat dan aman. Namun tidak lupa untuk tetap menjaga dan menerapkan protocol kesehatan.

Sehingga kita sebagai masyarakat harus bisa meyakinkan dan mempersiapkan mental kita untuk bisa mengikuti program Vaksin Covid-19, karena tidak sepenuhnya efek dari vaksinasi ini melemahkan diri kita, namun dalam vaksin ini bukan berarti menjadi obat covid-19 melainkan untuk menjaga kekebalan tubuh kita, dan seperti yang sudah mengikuti program ini ketika dia mengalami gejala covid-19 yang dialami nya pun gejala ringan berbeda dengan yang belum mengikuti program vaksinasi SinVac.

Jadi ayo kita vaksin, dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. Sehingga yang kita harapkan Indonesia kembali pulih, masyarkat kembali beraktivitas bebas tanpa hambatan yang sering menutupi wajah kita. Sehingga perekonomian pun kembali normal yang seharusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun