Mohon tunggu...
Lyfe

Musings on Kewiraswastaan Anak Muda, Kontrarianisme, dan Kompetisi

8 April 2016   13:08 Diperbarui: 8 April 2016   15:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi mengapa sebaiknya lebih banyak anak muda pindah haluan ke bisnis non-lifestyle? Saya melihat bahwa anak muda memiliki sesuatu yang tidak dimiliki generasi sebelumnya (khususnya di Indonesia), mereka memiliki sebuah competitive edge. Sesuatu ini pada dasarnya adalah segala aspek yang memang non-eksisten di generasi sebelumnya. Contoh: social media marketing, SEO, robotika, coding, atau apalah. Sayangnya saya pribadi masih jarang melihat kemampuan ini dikomersialisasikan. Saya merasa banyak yang belum melihat ilmu ini sebagai sebuah modal usaha, namun sebagai modal menjadi karyawan. Anak muda dapat memberikan napas baru pada bisnis low-tech tradisional. Saya pribadi merasa bahwa prinsip anti kompetisi dan kontrarianisme dapat diimplementasikan pada seluruh aspek kehidupan untuk memaksimalkan keuntungan, i.e: perkembangan pribadi anda.

QED?

Bahwa kompetisi merupakan sebuah gaya yang menghancurkan potensi keuntungan, dan bisnis ideal X ada pada suatu bidang yang bahkan mungkin belum eksis

Bahan bacaan relevan:

  • Zero to One, Peter Thiel
  • Game Theory, Drew Fudenberg
    The Big Short, Michael Lewis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun