Mohon tunggu...
Emilia Suwandi
Emilia Suwandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mediamorfosis Merubah Tatanan Media Konvensional dengan Hadirnya Media Sosial, Apakah Benar?

2 Mei 2021   11:28 Diperbarui: 2 Mei 2021   11:31 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jakarta - Perubahan kehidupan manusia akan selalu terjadi, terutama dalam perkembangan teknologi. Manusia akan terus berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam segi informasi dan komunikasi. Sistem kehidupan pada tatanan masyarakat pun senantiasa berubah mengikuti perkembangan zaman yang ada.

      Mediamorfosis sendiri memiliki arti sebuah bentuk perubahan-perubahan media komunikasi dan berperan sebagai sistem adaptasi komunikasi dalam kebutuhan manusia yang semakin kompleks dan sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi yang efektif dalam kehidupan masyarakat.

      Kemunculan media sosial dan media online pada saat ini diyakini oleh masyarakat akan  berpengaruh pada media-media konvensional, seperti Televisi, koran, radio, dan sebagainya. Maka dari itu, media massa konvensional harus menyesuaikan diri untuk mengikuti perkembangan zaman agar dapat menjaga eksistensinya. Karena, Media massa sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional dan sebagai media informasi yang terpercaya.

      Terdapat sebuah konsep yang dikemukakan oleh Roger Fidler, bahwa mediamorfosis merupakan sebuah media massa ke platform lainya dengan melewati berbagai tahapan yaitu koevolusi, konvergensi dan kompleksitas. Oleh sebab itu, perubahan sebuah media massa ke dalam bentuk lainnya sebagai contoh media cetak ke media online tidak hanya terfokus pada konvergensi platform media massa tersebut dalam menyebarkan informasi berupa produk jurnalistik kepada audiensnya. Lebih dari itu terdapat sebuah proses hingga perkembangan itu benar-benar terjadi sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Roger Fidler.

      Agar dapat mempertahankan eksistensinya, media konvesional harus bersiap untuk bersaing degan media online dan media sosial dengan menyusun strategi untuk menghadapi perkembangan teknologi dan kehadiran media baru yang terus ada dan berkembang. Karena, bagi industri media konvensional ancaman utamanya adalah hilangnya penonton, pembaca, dan pendengar setia ke media baru seperti, tv streaming, youtube, dan tontonan berbasis online.

      Peralihan media ini merupakan dampak dari semakin berkembangnya internet dan kemudahan dalam mengaksesnya. Hal itu membuat media konvensional memperoleh porsi waktu lebih sedikit dibandingkan dengan media baru. Media lama, khususnya televisi, saat ini sedang menghadapi gempuran. Kehadiran media baru, seperti internet, telepon genggam, aplikasi berbasis online, radio satelit, dan munculnya generasi milenial yang berbeda dalam mengakses informasi, memaksa media televisi untuk berpikir keras dan menata kembali eksistensinya agar tetap dapat mempertahankan penonton setianya. Citizen Journalism juga memaksa media lama agar beradaptasi dan berinovasi. Metamorfosis media baru tidak hadir begitu saja dan terbebas dari yang lain.

      Diera digital saat ini, akan banyak sekali kita temui berbagai ujaran kebencian, hoax,isu dan sara yang diunggah di media sosial. Maka dari itu, sebagai masyarakat pengguna aktif media sosial harus memilah berita yang diterima. Karena, saat ini masyarakat dapat memperoleh berita dari manapun dan kapanpun. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak termakan oleh berita-berita bohong yang membuat masyarakat saling mencaci maki, menghujat dan sebagainya.

     Kita berlanjut kepada media cetak, terdapat sebuah prediksi, bahwa media cetak akan punah seiring dengan perkembangan arus saat ini. Maka dari itu, para direksi dan petinggi perusahaan bisnis media cetak pun harus menempuh berbagai cara untuk mempertahankan eksistensinya. Sebagai salah satu contoh, yaitu media cetak harus melakukan transformasi ke platform media online untuk tetap mempertahankan pembaca setianya.

      Jadi, bisa diketahui bahwa mediamorfosis telah merubah tatanan media yang ada, dengan terus berkembangnya media-media baru dan media online, membuat media lama atau media masa konvensional harus berpikir keras dan melakukan strategi agar dapat mempertahankan eksistensinya dengan mengkuti perkembangan zaman saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun