Mohon tunggu...
Emilia Saputri
Emilia Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Emilia Saputri

Saya adalah Mahasiswa Universitas Pamulang dengan program studi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pergelaran Sendratari Ramayana Ballet Prambanan di Universitas Pamulang

12 Juli 2022   15:34 Diperbarui: 12 Juli 2022   15:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sendratari Ramayana Ballet Prambanan merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog yang mengangkat cerita Epos Ramayana. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin mementaskan Sendratari Ramayana sejak tahun 1961.

Universitas Pamulang (Unpam) berbagi untuk kemajuan bangsa dengan mengangkat Sendratari Ramayana Ballet Pramabanan sebagai bukti Budaya Indonesia yang indah, pada tanggal 24 Juni 2022 kemarin. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan diundang untuk mengisi acara dalam rangka Dies Natalis Unpam ke-21, Peresmian Kampus 2 Unpam dan Gathering Keluarga Besar Sasmita Jaya.

Sendratari ini terinspirasi dari cerita Ramayana yang terpahat di Pagar Langgang Candi Prambanan. Cerita ini penuh dengan filosofi kehidupan bagi manusia di dunia. Cerita dimulai dengan konflik Rahwana yang ingin menikahi Dewi Sinta. Cerita berakhir dengan kematian Rahwana oleh panah milik Sri Rama, dan bertemunya kembali Sri Rama dengan istri tercintanya, Dewi Sinta.

Berikut adegan yang ada pada Sendratari Ramayana :

Babak I (Petangkilan)

Adegan: Rawana bercakap-cakap dengan Patih Marica di Istana Alengka, dan memerintahkannya untuk menggoda Rama, Sinta, serta Lesmana, dengan mengubah dirinya menjadi kijang. 

Babak II (Rama di dalam Hutan)

Adegan: Rama, Sinta dan Lesmana sedangn bermain-main di sebuah taman, tiba-tiba datang seekor kijang emas menggoda, lalu Sinta meminta kepada Rama untuk menangkapnya.

Rama mengejar kijang itu, tetapi lama kemudian dari kejauhan terdengar suara orang meminta tolong, maka Sinta meminta Lesmana untuk membantu Rama. Mula-mula Lesmana menolaknya, namun karena dipaksa oleh Sinta, Ia pun menyusul Rama. Setelah Sinta dalam keadaan sendirian di taman itu, Rahwana muncul dalam wujud Brahmana tua untuk mengambil hati Sinta dan berhasil menculiknya.

Lesmana berhasil menemukan Rama dan kembali ke tempat Sinta ditinggal, tetapi Sinta tidak ditemuakan.

Dalam perjalanan ke Alengka, Sinta mendapat pertolongan dari Jatayu (burung garuda)  tetapi Rahwana dapat mengalahkannya.

Babak III (Rama mencari Sinta)

Adegan: Dalam perjalanan, Rama dan Lesmana bertemu dengan Jatayu yang memberitahu bahwa Sinta diculik oleh Rahwana, Raja dari negeri Alengka.

Rama dan Lesmana dalam perjalanan ke Istana Alengka bertemu dengan Hanoman yang sedang mencari Satria untuk menagalahkan Subali.

Sementara itu, Sinta mengahibiskan waktu di taman Argasoka bersama Trijata yang selalu membujuk Sinta untuk menjadi istri Rahwana.

Sinta melihat Hanoman dan mengetahui Ia sedang mengintainya dan sadar bahwa Hanoman merupakan utusan Rama. Hanoman menyerahkan cincin kepada Sinta, sebagai tanda bukti bahwa Rama masih hidup dan akan datang menyusul ke Alengka.

Setelah itu, Hanoman membuat keonaran serta merusak taman Argasoka dan ditangkap oleh Indrajit.

Hanoman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, tetapi tidak mati. Ia malah membakar kerajaan Alengka dan melariakan diri.

Rama yang mengetahui kondisi tersebut memutuskan untuk meneyerang kerajaan Alengka bersama pasukan Hanoman.

Peperangan pun terjadi, Rahwana terbunuh oleh Rama.

Rama berhasil menemukan Sinta, tapi menganggap Sinta telah ternodai. Rama meminta bukti kesucian dengan Sinta membakar diri. Sinta pun menyetujuinya. Setelah Ia membakar diri, tubuhnya tidak terbakar dan selamat dari api karena Ia masih suci. Akhirnya mereka kembali bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun