Mohon tunggu...
Emilia Saputri
Emilia Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Emilia Saputri

Saya adalah Mahasiswa Universitas Pamulang dengan program studi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Melestraikan Bahasa Daerah dan Bahasa Baku

8 April 2022   17:21 Diperbarui: 8 April 2022   17:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Penggunaan bahasa yang baik akan mempererat hubungan antar sesama.

Indonesia tidak hanya memiliki ragam suku bangsa tetapi juga memiliki ragam bahasa daerah. Berdasarkan data dari petabahasa, Kemendikbud.go.id, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki  bahasa terbanyak kedua di dunia setelah Papua Nugini.

Bahasa daerah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Betawi, Bahasa Madura, Bahasa Bugis, Bahasa , Bahasa Musi, Bahasa Banjar, Bahasa Aceh, dan Bahasa Bali.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman masyarakat Indonesia justru jarang sekali menggunakan bahasa daerah mereka dalam berkomunikasi sehari-hari. Bahkan bukan hanya bahasa daerah, bahasa baku atau bahasa Indonesia yang benarpun jarang sekali yang yang menggunakannya. 

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan berkurangnya minat masyarakat terhadap bahasa daerah dan bahasa baku, di antaranya adalah karena pengaruh masuknya bahasa asing dan bahasa gaul, kurangnya pembelajaran terhadap bahasa daerah dan bahasa baku, dan pengaruh lingkungan sekitar.

Sebagai pemuda harapan bangsa kita harus ikut andil dalam melestarikan bahasa daerah dan bahasa baku. Tapi bagaimana caranya?. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melestarikan bahasa daerah dan bahasa baku, yaitu mulai mempelajari dan membiasakan diri untuk menggunakan bahasa daerah dan bahasa baku, mengenalkan dan mengajarkan kepada adik atau anak kita untuk mencintai dan menggunakan bahasa daerah serta bahasa baku agar ia terbiasa menggunakan bahasa tersebut hingga dewasa dan tidak melupakan bahasa daerah mereka. Mengenalkan dan mengajarkan bahasa daerah dan bahasa baku pada anak menjadi adasalah satu cara yang efektif untuk melestarikan kedua bahasa ini. Seperti yang sedang viral saat ini, orangtua mengajarkan dan membiaskan anaknya untuk berbicara menggunakan bahasa baku. Siapakah anak tersebut?.

Shabira Alula Adnan atau yang akrab dipanggil Lala, merupakan anak dari pasangan youtuber indonesia Fahmi Adnan dan Ochi Febriana, berusia 3 tahun yang viral karena video postingan yang diunggah oleh Ayahnya di channel youtube miliknya. Unggahan tersebut berisi tentang obrolan sang Ayah bersama Shabira menggunakan bahasa baku. Unggahan tersebut viral karena bahasa baku yang digunakan oleh Shabira terlihat lucu dan terkesan sopan dibandingkan dengan anak-anak lain yang berbicara tidak menggunakan bahasa baku.

Mengapa Shabira bisa lancar berbicara menggunakan bahasa baku?, Ia lancar berbicara menggunakan bahasa baku karena orangtuanya berhasil dalam mendidik atau mengajarkan kepada anaknya untuk berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik atau bahasa baku.

Itulah sebabnya, mengapa kita perlu mengajarkan kepada anak untuk terbiasa menggunakan bahasa yang baik atau bahasa baku juga bahasa daerah, agar Ia terbiasa hingga dewasa, dan itu merupakan cara yang paling efektif untuk melestarikan bahasa baku juga bahasa daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun