Mohon tunggu...
Emilia Salma
Emilia Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Unissula Prodi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika Inklusi: Menjembatani Perbedaan untuk Semua Siswa

4 November 2024   10:45 Diperbarui: 4 November 2024   19:40 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Dengan banyaknya tantangan tersebut, kita perlu melakukan solusi untuk mengatasi kesenjangan-kesenjangan yang ada, agar pendidikan dapat menjembatani perbedaan seluruh siswa. Pemerintah dan guru perlu bekerja sama dalam hal menyukseskan pembelajaran matematika inklusi. Yang pertama yaitu pemerintah dapat memberikan pelatihan berkelanjutan terhadap guru-guru matematika mengenai strategi pembelajaran untuk siswa-siswa dengan kebutuhan khusus. Hal ini diharapkan dapat membantu guru dalam menghadapi siswanya, seperti menentukan gaya belajar, tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa-siswanya. Guru perlu menyesuaikan materi, metode pengajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa. Siswa yang membutuhkan bantuan ekstra perlu mendapatkan dukungan yang sesuai, seperti tutor sebaya atau alat bantu belajar. Guru juga harus mengidentifikasi dan mengembangkan kekuatan setiap siswa untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka.

 Selain melakukan pelatihan kepada guru, pemerintah juga harus menyediakan sumber daya yang dibutuhkan sekolah untuk menunjang keberhasilan pembelajaran inklusi. Teknologi juga dapat menjadi alat untuk memfasilitasi pembelajaran matematika inklusif, seperti aplikasi pembelajaran interaktif atau perangkat lunak aksesibilitas lainnya. Setelah itu, guru dan tim pendukung seperti terapis atau psikolog bekerja sama untuk memberikan dukungan yang komprehensif kepada siswa. Lingkungan sekolah perlu menciptakan budaya yang menghargai perbedaan dan mendorong partisipasi semua siswa.

 Strategi yang mungkin dapat dilakukan guru dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memberikan tugas yang berbeda-beda, menggunakan berbagai media pembelajaran, dan memberikan umpan balik yang individual. Yang kedua pembelajaran kooperatif, dimana guru memberi tugas kepada siswa dengan arahan bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas, sehingga siswa yang lebih mampu dapat membantu teman sebayanya. Selanjutnya guru dapat menggunaan media pembelajaran yang variative dengan menampilkan gambar, video, manipulatif, dan permainan yang dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik. Soal yang diberikan dapat disesuaikan tingkat kesulitannya agar sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

 Pembelajaran matematika inklusi adalah alternatif untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan semua siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka. Pembelajaran inklusif dapat membantu siswa mengembangkan sikap positif terhadap perbedaan dan belajar untuk menghargai keberagaman. Ketika siswa merasa didukung dan dihargai, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar. Siswa dengan kebutuhan khusus cenderung lebih berhasil dalam pembelajaran matematika ketika mereka mendapatkan dukungan yang tepat. Pembelajaran matematika inklusi tidak hanya bermanfaat bagi siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga bagi semua siswa. Contohnya dengan berinteraksi dengan teman sebaya yang berbeda-beda, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan empati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun