Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan dunia yang multidimensional. Permasalahan lingkungan menjadi sebuah persoalan yang sangat penting dikaji untuk menemukan penyelesaian terbaik, karena permasalahan lingkungan dapat mempengaruhi kualitas lingkungan yang secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup manusia di masa sekarang dan masa depan. Sampah plastik merupakan salah satu sumber permasalahan lingkungan yang mendunia, karena dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang berdampak kepada penurunan kualitas hidup manusia. Sebagai permasalahan lingkungan yang mendunia, persoalan terkait sampah plastik juga terjadi di negara Indonesia. Dimana Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah negara China. Berdasarkan data dari National Plastic Action Partnership, yang dirilis pada April tahun 2020, bahwa negara Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik dan pada setiap tahunnya tumbuh sebesar 5%. Permasalahan sampah plastik di Indonesia tidak hanya terjadi pada daerah daratan, namun juga terjadi pada daerah perairan. Pada faktanya, sebanyak 9 persen atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan lautan (dilansir dari teropongsenayan.com).
Permasalahan lingkungan terkait sampah plastik yang terjadi di Indonesia dapat diakibatkan dari berbagai hal antara lain:
1. Peningkatan Jumlah Penduduk
Peningkatan jumlah penduduk dapat menimbulkan terjadinya permasalahan terkait sampah plastik. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya jumlah  penduduk, maka semakin meningkat barang yang dikonsumsi dan juga sampah yang ditimbulkan. Dimana kebanyakan barang yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak jauh dari penggunaan plastik, seperti kemasan makanan dan minuman, tas plastik/kresek, dan kemasan barang.
2. Meningkatnya Jumlah Perindustrian
Semakin meningkatnya jumlah perindustrian juga dapat menimbulkan terjadinya permasalahan lingkungan terkait sampah plastik. Dengan meningkatnya industi, maka dapat meningkat jumlah suatu produk untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Dimana dalam proses pembuatan suatu produk tidak dapat terlepas dari pembuangan sampah plastik. Tidak hanya dalam proses pembuatan produk, namun sampah plastik juga dapat ditimbulkan dari produk yang dihasilkan. Unsur plastik yang dapat ditimbulkan dari hasil produksi tersebut dapat berupa plastik untuk packaging dan sebagai kemasan produk.
3. Kemajuan Teknologi
Selain kedua faktor diatas, adanya kemajuan teknologi juga dapat mengakibatkan permasalahan lingkungan berupa sampah plastik. Hal ini dikarenakan, kemajuan teknologi dapat mempengaruhi masyarakat untuk lebih cenderung berperilaku konsumtif. Dimana sikap konsumtif masyarakat dapat didorong dari adanya informasi atau  iklan terkait produk-produk yang ada dipasaran. Banyak berbagai informasi atau iklan menarik  yang dipublish para perusaahaan untuk menarik minat masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk, hal ini dapat berupa adanya potongan harga atau diskon yang diberikan, pemaparan terkait manfaat dan keunggulan produk, dan viralnya suatu produk pada media sosial. Semakin meningkatnya daya konsumsi masyarakat, juga dapat mempengaruhi pengingkatan sampah yang ditimbulkan.
Pemakaian plastik dalam berbagai kebutuhan hidup masyarakat tidak dapat terlepas dari adanya berbagai kepraktisan dan kemudahan yang diberikan dalam menggunakannya. Hal in diakibatkan, plastik merupakan produk serbaguna yang ringan, fleksibel, tahan lembab, kuat, relatif murah. Selain memberikan manfaat dan kemudahan, plastik juga dapat memberikan dampak yang buruk bagi kualitas hidup manusia. Hal ini diakibatkan dari adanya penurunan kualitas lingkungan yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup manusia. Dampak buruk tersebut berupa terganggunya rantai makanan, pencemaran lingkungan, dan berbagai permasalahan kesehatan.
Sebagai permasalahan lingkungan yang serius dan multidimensional, maka persoalan terkait sampah plastik merupakan tanggung jawab dan perlu adanya keterlibatan dari berbagai pihak antara lain, pemerintah, masyarakat, pelaku bisnis, dan akademisi.Â
1. Pemerintah
Pemerintah merupakan komponen terpenting dalam membuat peraturan dan kebijakan untuk mengatur dan mendisiplinkan masyarakat dalam melakukan produksi, penggunaan, dan pembuangan sampah plastik sebagai upaya dalam penyelesaian permasalahan lingkungan. Hal ini tertera dalam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, antaralain peraturan perundangan no 83 tahun 2018 yang mengatur terkait sampah plastik. Selain membuat sebuah peraturan perundangan, pihak pemerintahan melalui Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia membuat sebuah komitmen untuk mencapai visi besar dalam mengurangi sampah plastik hingga 30% dan melakukan penangan sampah sebesar 70% di tahun 2025 Â (dilansir dari kabar24.bisnis.com)
2. Masyarakat
Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam melakukan upaya penyelesaian permasalahan lingkungan berupa sampah plastik. Hal ini dikarenakan masyarakat sebagai penghasil sampah memiliki peran utama dalam melakukan pengelolaan sampah dengan cara yang baik dan benar. Dimana dalam menggunakan plastik sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, masyarakat harus memahami dan memperhatikan terkait dampak yang ditimbulkan dari pembuangan sampah plastik , seperti menyebabkan penyakit, menimbulkan pencemaran lingkungan, menyebabkan bencana alam banjir dan permasalahan dalam bidang kesehatan dan ekonomi. Dalam mengatasi permasalahan terkait sampah plastik, masyarakat dapat berpartisipasi dalam melakukan pengelolaan sampah berbasis 3R yaitu reuse, reduce, recycle. Hal ini dapat dilakukan melalui pemilahan  antara sampah organik dan sampah anorganik yang dapat dilakukan melalui program bank sampah.
3. Pelaku Bisnis
Sebagai pelaku bisnis juga harus peduli dalam permasalahan lingkungan yang dapat ditimbulkan dari usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat dilakukan melalui pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi usahanya, terkait kemasan atau packaging produk, dan bahan yang digunakan dalam kegiatan produksi. Dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan, banyak para pelaku usaha yang telah menerapkan kebijakan pengurangan sampah plastik yang telah dibuat oleh pemerintah, melalui kebijakan kantong plastik bebayar, kemasan produk dari bahan anti plastik, dan pengolahan limbah plastik secara baik dan benar.
4. Akademisi
Dari pihak akademisi, dalam upaya mengatasi permasalahan terkait sampah plastik dapat dilakukan melalui sosialisasi terkait dampak pembuangan sampah sembarangan dan pengelolan limbah sampah plastik. Selain kegiatan sosialisasi juga dapat dilakukan melalui pendidikan karakter dan pembiasaan sikap peduli terhadap permasalahan lingkungan.
Adanya peran dari seluruh komponen masyarakat inilah, dampak bahaya dari sampah plastik akan dapat dengan mudah teratasi. Dimana permasalahan lingkungan terkait sampah plastik di Indonesia sudah bukan merupakan sebuah permasalahan yang dapat dipandang dengan sebelah mata. Â Apabila tidak segera diatasi, maka dapat menimbulkan penurunan kualitas hidup manusia secara drastis dan Indonesia juga dapat menjadi sebagai negara nomor satu penyumbang sampah plastik di dunia dalam menggantikan negara China.
Referensi
http://ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_feb16.pdf. Diakses pada tanggal 5 Juni 2021
https://www.teropongsenayan.com/113829-mengkhawatirkan-indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-kedua-dunia. Diakses pada tanggal 5 Juni 2021
https://kabar24.bisnis.com/read/20210222/79/1359487/hari-peduli-sampah-nasional-2021-volume-tumbuh-5-persen-tiap-tahun. Diakses pada tanggal 7 Juni 2021.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/151413969/penurunan-kualitas-lingkungan-akibat-sampah?page=all. Diakses pada tanggal 7 Juni 2021.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/25/185121969/permasalahan-lingkungan-di-indonesia?page=all. Diakses pada tanggal 7 Juni 2021.
https://lingkunganhidup.co/sampah-plastik-indonesia-dunia/. Diakses pada tanggal 7 Juni 2021.
https://www.rumah.com/panduan-properti/sampah-plastik-masalah-yang-muncul-dan-solusinya-27262. Diakses pada tanggal 7 Juni 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H