Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi, karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Pola kepemimpinan memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Faktor eksternal yang dapat meningkatkan kinerja individual karyawan itu datang dari pola kepemimpinan.
Dalam proses interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan berlangsung proses saling mempengaruhi bawahannya dimana pemimpin berupaya mempengaruhi bawahannya agar berlaku sesuai dengan harapannya. Dari interaksi inilah yang menentukan derajat keberhasilan pemimpin dalam kepemimpinannya di dalam suatu organisasi. Kepemimpinan dapat dikaji dari tiga sudut pandang, yakni: (1) pendekatan sifat, atau karakteristik bawaan lahir, atau traits approach; (2) pendekatan gaya atau tindakan dalam memimpin, atau style approach; dan (3) pendekatan kontingensi atau contingency approach.
Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari pemimpin yang baik (good leader). Pemimpin yang baik sebenarnya pemimpin yang mau berkorban dan peduli untuk orang lain serta bersifat melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda.Banyak pemimpin yang hadir dengan tanpa mencerminkan sosok pemimpin yang seharusnya, malah terlihat adanya pemimpin-pemimpin yang jauh dari harapan rakyat, tidak peduli dengan nasib rakyat bawah, dan hampir tidak pernah berpikir untuk melayani masyarakat. Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi pada keinginan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan kelompok.
Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi.
Pengertian kepemimpinan secara umum
Kepemimpinan adalah bagaimana kita mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu serta mampu memberikan motivasi berupa masukan,saran,pendapat,argument yang membangun dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kepemimpinan membantu diri mereka sendiri dan orang lain untuk melakukan hal yang benar. Mereka menetapkan arah, membangun visi, menginspirasii, dan menciptakan sesuatu yang baru. Kepemimpinan adalah tentang memetakan ke mana Anda harus pergi untuk "berhasil" sebagai tim atau organisasi; yang dinamis, menarik, dan menginspirasi. Namun, saat para pemimpin menetapkan arah, mereka juga harus menggunakan keterampilan manajemen untuk membimbing orang-orang mereka ke tujuan yang tepat, dengan cara yang mulus dan efisien.
Dalam hal kepemimpinan terdapat beberapa definisi menurut para ahlinya
Salah satunya yaitu menurut McShane dan VonGlinow , Bahwa kepemimpinan adalah tentang bagaimana mempengaruhi ,memotivasi , dan memungkinkan orang lain memberikan kontribusi kearah efektivitas dan keberhasilan suatu organisasi dimana mereka menjadi anggotanya.
Disisi lain kepemimpinan juga memiliki arti seseorang yang memiliki kemampuan untuk memberi pengaruh kepada orang lain serta mengarahkan suatu karyawannya agar menjalankan suatu pekerjaan dengan sesuai program pemimpinan tersebut.
- Kepemimpinan tidak ada hubungannya dengan senioritas atau posisi seseorang dalamperusahaan.
Banyak pembicaraan tentang kepemimpinan perusahaan yang mengacu pada sebagian besar eksekutif senior dalam organisasi. Kepemimpinan tidak otomatis terjadi ketika Anda mencapai nilai gaji tertentu. Kepemimpinan tidak melulu tenatang umur ataupun gelar,tidak ada jaminan.
- Kepemimpinan tidak ada hubungannya dengan gelar.
Mirip dengan poin di atas, hanya karena Anda memiliki gelar level tertentu, tidak otomatis menjadikan Anda "pemimpin". Dalam hal ini menekankan fakta bahwa kita tidak membutuhkan gelar untuk memimpin. Faktanya, kita bisa menjadi pemimpin di tempat ibadah kita, di lingkungan kita, di keluarga kita, semuanya tanpa memiliki gelar.
Jadi, secara umum kepemimpinan adalah"kemampuan" individu atau sekelompok individu untuk mempengaruhi dan membimbing pengikut atau anggota lain dari suatu organisasi. Kepemimpinan melibatkan pengambilan keputusan yang baik, membuat dan mengartikulasikan visi yang jelas, menetapkan tujuan yang dapat dicapai, dan memberikan pengikut dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
Faktor -- faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
- Faktor kemampuan personal
Merupakan kemampuan yang sudah dimiliki pemimpin sejak lahir. Akhirnya kemampuan tersebut dikembangkan atau dilatih lagi melalui pendidikan -- pendidikan yang telah dilalui. - Faktor jabatan
Merupakan faktor yang sering ditemukan pada dunia pekerjaan. Dua orang memiliki kemampuan pemimpin yang sama tetapi pasti jabatannya berbeda. Ada orang yang memiliki keberuntungan penuh dalam dunia pekerjaan ada juga orang yang tidak memiliki keberuntungan. - Faktor situasi dan kondisi
Dalam faktor ini harus melibatkan lingkungan. Dimana jika lingkungan kita yang kurang atau situasinya sedang tidak baik lebih baik kita mencari pemimpin yang membuat organisasi atau kelompok kita menjadi lebih baik. Pemimpin datang harus di waktu yang tepat dengan kondisi yang tepat juga. - Motivasi
Dalam memimpin sebuah organisasi atau kelompok kita harus memiliki motivasi yang tinggi untuk mendorong sesuatu yang akan kita capai. - Komunikasi
Merupakan sebuah jalan antara pemimpin dengan bawahannya. Dengan adanya komunikasi yang bagus hubungan kerja yang sedang dijalankan pun akan berjalan dengan lancar.Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
- Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya
- Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang
- Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
- Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
Gaya kepemimpinan
- Charismatic Leadership
Charismatic Leadership adalah kemampuan memengaruhi pengikut didasarkan pada kekuatan atraktif yang menonjolkan karisma dan menginspirasi pengabdian oleh orang lain. - Transactional Leadership
Transactional Leadership adalah kepemimpinan yang membantu oragnisasi mencapai sasaran dengan lebih efisien, seperti menghubungkan kinerja pekerjaan pada penilaian dan memastikan bahwa pekerja mempunyai sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan - Transformational Leadership
Transformational Leadership adalah perspektif kepemimpinan yang menjelaskan bagaimana pemimpin mengubah tim atau organisasi dengan menciptakan, mengkomunikasikan dan membuat model visi untuk organisasi atau unit kerja dan memberi inspirasi pekerja untuk berusaha mencapai visi tersebut. - Visionary Leadership
Visionary Leadership adalah kepemimpinan yang melihat visi ke depan dan mengambil langkah untuk mewujudkannya. Menciptakan artikulasi visi masa depan yang realistik, kredibel, atraktif untuk organisasi atau unit orgsnisasi yang tumbuh dan menjadi lebih baik lagi. - Attribution Theory of Leadership
Tugas utama pemimpin dalam hal ini adalah mengkategorikan penyebab perilaku pengikut atau bawahan pada tiga sumber dimensi: person entity, atau context.
Kepemimpinan yang efektif untuk organisasi kini
Efektif jika dikaitakan dengan kepemimpinan (leadership) berkaitan dengan hal-hal apa yang harus dilakukan (what are the things to be accomplished), sedang efisien dikaitkan dengan manajemen, yang mengukur bagaimana sesuatu dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya (how can certain things be best accomplished). Pemimpin yang efektif merupakan orang-orang dengan motivasi tinggi dalam memimpin dan mengendalikan organisasi, para pemimpin yang efektif dengan sukarela akan berusaha mencapai sasaran dan target yang tinggi dengan menetapkan standar-standar prestasi yang tinggi bagi mereka sendiri. Seorang pemimpin efektif akan berusaha mengubah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu hal dengan menunjukkan arah yang harus ditempuh dan membina anggota kelompok kearah penyelesaian hasil pekerjaan kelompok.Setiap pemimpin harus melakukan satu atau lebih hal untuk mencapai predikat pemimpin yang efektif,dapat dikatakan bahwa pemimpin dan organisasi yang efektif memiliki ciri --ciri :
- Mampu mengeksploitasi dan menggunakan sumber daya lingkungan untuk menjaga kelangsungan fungsi organisasi
- Mampu melakukan penyesuaian tuntunan lingkungan
- Mampu merumuskan tujuan dan memobilisasi sumber daya untuk mencapainya
- Mampu mengkoordinir anggota yang saling berhubungan
- Mampu menjaga keberlanjutan poola cultural dan motivasi organisasi
- Memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menginspirasi
Harmon dan Mayer (1986) menyatakan bahwa dalam organisasi,keefektifan mempunya dua fokus,yaitu mendapatkan suatu pekerjaan yang dilakukan dan pelaksanaan pekerjaan tersebut memili dampak sesuai dengan tujuan organisasi, maka dapat dikatakan bahwa keefektifan kepemimpinan mempunyai dua aspek yang tidak dapat dipisahkan yaitu pelaksanaan pekerjaan dan dampaknya pada tujuan organisasi.Kepemimpinan yang efektif berarti pemimpin menunjukkan kemampuannya dalam melaksanakantugas kepemimpinan sehingga anggotannya mau melaksanakan pekerjaan yang mempunyai dampak baik pada tujuan organisasi
Peran psikologi dalam kepemimpinan
Dalam hal kepemimpinan, peran psikologi dalam organisasi mengarah pada bagaimana pemimpin dapat menjadi panutan bagi bawahannya untuk mengikuti apa yang diinginkannya. Tentu hal tersebut merupakan keunggulan tertentu yang tidak dimiliki bawahannya karena ia memiliki integritas pribadi, ambisi,kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan mengambil keputusan dan bertindak cepat. Deskripsi aspek psikologis ini biasanya berlaku untuk organisasi yang kokoh.
- KEMAMPUAN "ACTUATING"
Actuating merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan membimbing perilaku individu atau kelompok dalam organisasi agar tujuan dapat tercapai secara efektif. Maka dari itu, fungsi ini tidak boleh diabaikan bagi seorang pemimpin agar tidak dapat dikendalikan oleh bawahannya.
- Yang pertama, kemampuan untuk memotivasi bawahan, yang merupakan keterampilan manajerial yang wajib dikuasi oleh seorang pemimpin
- Yang kedua, kemampuan pemimpin untuk mengelola konflik, didasarkan pada alasan bahwa bawahan memiliki perbedaan karekteristik psikologis, pola pikir dan gaya dalam berkomunikasi.
- MODEL PENDEKATAN
Dalam teori kepemimpinan terdapat tiga model pendekatan yang mendasar. Yang pertama model sifat, yang memfokuskan bawahannya pada sifat khas sesuai dengan perwatakan pada personal pemimpin. Yang kedua model perilaku, yang memfokuskan pada aktivitas yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Dan yang terakhir, model kontinjensi, yang mampu menilai hubungan antara sifat khas yang ada dengan perilaku yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
Dari ketiga model di atas contingency model lebih dekat pada pembahasan aspek psikologis kepemimpinan. Memfokuskan situasi dalam menetapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi
- KONFLIK DALAM ORGANISASI
Perbedaan karakterisitik psikologis, Pendekatan yang sesuai dalam memecahkan konflik dalam mengatasi suatu masalah sangat bergantung pada keberhasilan seorang pemimpin dan dalam berorganisasi berpotensi menimbulkan konflik antar individu.
Konflik akan memiliki konotasi positif dan negatif, tergantung pada cara pemimpin memandang hakikat konflik dan pengaruhnya terhadap efekvifitas pencapaian tujuan organisasi.
DAFTAR LITERATUR
Dosen pengampu : Dr.Nugroho Dwi Priyohadi,M.Sc
Disusun oleh anggota kelompok 1A
Koordinator kelompok :
Emilia Cahya Lestari (20111106)
Anggota kelompok :
- Astika Febianti V.Z (20111005)
- Aris Dwi Kurniawan (20111003)
- Arman Gozali (20111004)
- Benita Salsabilla G (20111006)
- Fina Idatul Umah (20112042)
- F. X. Reynaldi Sanjaya Putra (20111011)
- Hanifah Belen Fauziyyah (20111013)
- Icha Yohana (20111085)
- Ira Cholila (20111014)
- Michelly Ketslina Metar (20112079)
- Muhammad Dary Setiawan (20111018)
- Moh Gisal Al Giffari (20111017)
- Nasruroh Qotrul Nada (20111019)
- Novita Wulandari (20112043)
- Pascall Malano.T (20112044)
- Rania Hasna Sari (20111086)
- Rivandi Yudha C. (20111073)
- Siti Nur Ulfa Romadhani (20111023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H