10. Cu (NO₃)₂ (aq) + 2KI (aq) → 2KNO₃ (aq) + CuI₂ (l)
C. PEMBAHASANÂ
Secara teori, Iodin sukar larut dalam air namun mudah larut dalam alkohol. Dalam hal ini etanol yang digunakan memiliki kepolaran yang berbeda dengan alkohol. Walau pun iodin larut dalam alkohol, namun iodin tidak larut di dalam etanol. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan kepolaran antara iodin dan juga etanol. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan kepolaran antara iodin dan juga etanol. Iodin merupakan senyawa non polar sedangkan etanol adalah senyawa yang polar. Hal inilah yang dapat menyebabkan bahwa kristal I2 tidak dapat larut di dalam etanol (Retinel dkk., 2018) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Secara praktikum, dilakukan dengan memasukkan 1 buah kristal Iâ‚‚ ke dalam sebuah tabung reaksi dan ditambahkan 3 ml etanol ke dalam tabung reaksi tersebut. Kemudian dikocok dengan kuat dan diamati, menjadi warna cokelat dan tidak larut. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Hubungan antara teori dan praktikum, secara praktikum tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan teorinya, hal ini dikarenakan terdapat kesalahan pada bahan yang digunakan atau kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama proses praktikumnya
Secara Teori : Iod tidak larut dalam air karena perbedaan kepolaran antara zat terlarut dan zat pelarut. Iodin adalah non polar dan air adalah senyawa polar. Setelah itu karena perbedaan kereaktifan antara iodin dan air (Amanati, 2018) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Secara Praktikum : 1 buah kristal Iâ‚‚ dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan di tambahkan 3 ml H2O ke dalam tabung reaksi tersebut. Kemudian dikocok dengan kuat dan diamati, terlihat menjadi warna cokelat dan kristal Iâ‚‚ tidak larut dalam air. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Hubungan antara teori dan praktikum sama, artinya bahwa praktikum terjadi sesuai teorinyaÂ
Secara Teori : Iodium dapat larut dengan larutan KI, karena keduanya dari zat ini sama sama tidak polar. Kalium Iodida membentuk kompleks dengan iodin membentuk (I₃ˉ) ion thiodide dalam larutan. Oleh sebab itu, I₂ larut dalam KI (Amanati, 2018)                   Secara Praktikum : 1 buah kristal I₂ dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 ml KI ke dalam tabung reaksi tersebut. Kemudian dikocok dengan kuat dan diamati, terlihat menjadi warna cokelat pekat dan kristal I₂ tidak larut di KI Hubungan antara teori dan praktikum. Secara praktikum tidak sesuai dengan teori karena terjadi kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama proses pelaksanaannya.
Secara Teori : Iodin cenderung kurang larut dalam kloroform (CHI₃) dibandingkan dengan beberapa pelarut polar lainnya. Kloroform merupakan pelarut yang lebih non polar dan iodin lebih mudah larut dalam pelarut yang memiliki sifat polar (Riyawati, 2015)           Secara Praktikum : 1 buah kristal I₂ dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan di tambahkan 3 ml CHI₃ ke dalam tabung reaksi tersebut. Kemudian dikocok dengan kuat dan diamati, terlihat warnanya menjadi ungu pekat dan kristal I₂ tidak larut di dalam CHCl₃. Hubungan antara teori dan praktikum, secara praktikum hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan pada teorinya. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan baik pada bahan maupun praktikan
Secara Teori : diklorometana adalah pelarut yang memiliki sifat nonpolar, sehingga dapat melarutkan senyawa nonpolar seperti iodin. Iodin biasanya menjadi warna ungu (Riyawati, 2015)                                                                         Secara praktikum, 1 buah kristal Iâ‚‚ dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 ml CHâ‚‚Clâ‚‚ ke dalam tabung reaksi kemudian dikocok dengan kuat dan diamati, terlihat warnanya menjadi warna ungu pekat dan kristal Iâ‚‚ tidak larut dalam  dalam larutan CHâ‚‚Clâ‚‚                                                                                                                   Hubungan antara teori dan praktikum, secara praktikum hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang ada pada teorinya. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan pada bahan maupun praktikan. Â
 Secara teori, direaksikan KI₃ dengan CH₂Cl₂  dan ada penambahan amilum akan menghasilkan 2 fasa, fasa bawah berwarna ungu kehitaman dan fasa atas berwarna merah kekuningan. Penambahan amilum untuk mempercepat terjadinya reaksi (Silviana dkk ., 2019)                                                                                                                                Secara praktikum, 1 ml larutan KI₃ kemudian ditambahkan 3 ml CH₂Cl₂ ke dalam tabung dan beberapa tetes amilum lalu dikocok. Terdapat 2 fasa atas ungu kecokelatan bawah ungu pekat. Hubungan antara teori dan praktikum, terjadi praktikum sesuai dengan pada teorinya
Secara teori, KI₃  ditambahkan dengan CHCl₃ dan amilum memperoleh hasil terbentuknya 2 fasa. Fasa atas hitam kekuningan dan bawah ungu kehitaman (Silviana dkk ., 2019)                                                                                       Secara praktikum, 1 ml larutan KI₃ kemudian ditambahkan 3 ml CHCl₃ ke dalam tabung dan beberapa tetes amilum lalu dikocok. Terdapat 2 fasa atas warna hitam, bawah ungu dan ada cincin yang terdapat di fasa bagian bawah pada pertengahan berwarna cokelat muda.                                                                                                                           Hubungan antara teori dan praktikum, secara praktikum terjadi sesuai dengan teorinya.
Secara teori, KI₃ yang ditambahkan dengan H₂O  dan amilum, memperoleh hasilnya terbentuk 2 fasa, fasa atas hitam kekuningan dan bawah warna ungu (Silviana dkk , 2019)                                                                                              Secara praktikum, 1 ml larutan KI₃ kemudian ditambahkan 3 ml H₂O ke dalam tabung dan beberapa tetes amilum lalu dikocok dengan kuat. Setelah diamati menghasilkan warna cokelat, tanpa ada terbentuk 2 fasa diantara larutan yang telah dicampurkan itu.     Hubungan teori dan praktikum, secara praktikum mendapatkan hasil yang berbeda karena terdapat kesalahan baik pada bahan yang digunakan ataupun pada praktikannya.
Secara teori, Fe(NO₃)₃ direaksikan dengan KI akan membentuk endapan (Putri, 2016)                                               Secara praktikum, didapatkan hasilnya yaitu tidak terbentuknya endapan pada reaksi.                                         Hubungan teori dan praktikum, secara praktikum adda kesalahan yang dilakukan praktikan.