Mohon tunggu...
Emilatul hasanah
Emilatul hasanah Mohon Tunggu... Relawan - emilatul hasanah

pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Organisasi Keagamaan

10 Maret 2020   20:11 Diperbarui: 10 Maret 2020   20:26 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ORMAS KEAGAMAAN INDONESIA
KASUS MUHAMMADIYAH DAN NU

Muhammadiyah sebuah organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan sebelum merdeka (8 november 1918) yang mana KH. Ahmad Dahlan pernah belajar di mekkah dan membaca majalaj al-manar melalui peramtara KH.Bakir. ia berkenalan dengan Rasyid Ridha dan sempat bertukar pikiran sehingga cita cita pembaharuan meresap dalam sanubarinya. Telah terbukti secara hisoris mampu bertahan ditelan zaman. Tentu banyak hambatan dan liku liku naamun karena semangat dan niat yang tulus maka ormas islam ini sampai sekarang masih di percayai oleh masyarakat luar negeri. Yang mana muhammadiyah ini bukan di akui di dalam negeri melainkan di luar negeri juga banyak yang mengakui.

Muhammadiyah  sebagai organisasi besar sudah banyak memberikan kontribusi di indonesia yang mana diantaranya usaha pendidikan, kesehatan serta panti sosial untuk anak yatim piatu. Kontribusi muhammadiyah , tellah diakui secara nasional maupun internasional sehingga tidak bisa dihindarkan jika mihammadiyah itu besar dan berpengaruh. Muhammafiyah adalah organisasi sosial keagamaan yang bersifat wasatiyah. Tidak condong ke kanan (ekstrem kanan) maupun ekstrem kiri (sosilaism kominisme).

Saat sejak muktamar muhammadiyah makassar yahun 2015, muhammadiyah secara resmi menyatakan dukungannya kepada negara pencasila dengan maklumatnya dan NKRI pancasila harus di dukung oleh semua pihak karena inilah kesepakatan bersama para pendiri bangsa saat kemerdekaan dilaksanakan. Dan pancasila merupakan milik bangsa, milik bersama bukan milik golongan atau apapun. Oleh karna itu jika terdapat organisasi islam yang menyeret nyeret muhammadiyah dan mau membubarkan karena tidak menghunakan asas pancasila, hal ini merupakan provokasi yang tak bisa di pertamggung jawabkan.

Muhammadiyah disini juga sebagai organisasi sosial keagamaan dan juga brrgerak dalam amal sosial dan keagamaan yang mana termasuk dalam non politisan dan non politik praktis yang sering di perhatikan oleh orang yang beranggapan bahwa muhammadiyah ini berpolitik partisan sehingga terjadi dukung mendukung. Dan saat itu setiap ketua telah memberi tahu bahwa muhammadiyah ini berpolitik kebangsaan bukan berpolitik partai, dan pada saat itu muhammadiyah harus menghadapi masalah serius jika berhadapan dengen politik praktis daripada politik kebangsaan.

Kelebihaan muhammadiyah adalah sebagai orhanisasi yang sangat ikhlas dan di bangun dengan kesadaran keagamaan. Para pendiri, penggerak, jamaah dan tidak diniatkan kepentingan politik dan kehadiran muhammadiyah juga  karna adanya  ikatan solidaritas dan persaudaraan yang terjalin kuat sehingga muhammadiyah bisa membentuk di beberapa wilayah di indonesia.

Muhammmadiyah tidak pernah mendesain dirinya sebagai kekuatan aposisi negatif kontratif dengan pemerintah .muhammadiyah selalu akomodatif kepada pemerintah tetap kritikal dengan pemeeintah dan tidak asal mendukung membabi buta inilah yang menjadi kekuatan muhammadiyah di indonesia sehingga siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan muhammadiyah tetap eksis dan berkiprah leluasa.

NU, organisasi isllam yang berditi tahun 1926 di jombang dengan pemimpin KH. Hadratusyaikh hasyim asy’ari merupakan representasi organisasi islam yang juga sangat terkenal dan menjadi organisasi yanh internasional selain nasional. Yang mana organisasi NU ini memiliki jamaah yang sangat banyak dengan jumlah pesantren yang bernaungan NU sekitar 30.000 pada saat itu. Pada saat ini lebih dari 100.000 diperkirakan setiap tahum bertambah sekitar 2000 sampai 4000. Lahirnya NU menjadi sebuah geliat islam di timur tengah dan kelahiran NU ini bersamaan dengan pesantren yang merupakan representasi dari gerakan islam yang melestarikan gagasan islam ahlu sunnah wal jamaah(aswaja). Dikalangan pesantren mengandunh tradisi tradisi  seperti tahlilan, selametan, ziarah kubur, yang dianggap tindakan syirik dan bid’ah.

NU secara tradisional merupakan kekuatan massa islam yang tetep loyal pada pemimpinnya dan NU tidak berkatrgori pemikiran. Berbeda lagi dengan muhammadiyah yang mana warganya sering kurang loyal terhadap pemimpinnya. Salah satu kekuatan NU adalah loyalitas jamaah kepada pemimpinnya (kiai) sang panutan. Ada pergeseran akan tetapi pergeseran tersebut sangat sedikit dan ini pun dalam hal pemikiran bukan praktik keagamaan. Dam disini pondok pesantren identik dengan kiai berbeda dengan muhammadiyah semua amal usaha seperti perguruan tinggi, sekolah, panti asuhan ataupum rumah sakit adalah dimiliki organisasi muhammadiyah. Sedangkam ponfol pesantren adalah milik kiai, inilah perbedaan antara muhammadiyah dan NU.

Dalam bidang paham keagamaan, NU sedikit berbeda dengan muhammadiyah. Yang mana muhammadiyah tidak menganut 4 madzhab yang muktabarah, maliki, hanafi, syafii, dan hanbali. Srmentara itu NU mengikuti madzhab dan dalam hal praktik ibadah mahdhah (wajib maupun sunnah). Muhammmadiyah memilih 4 madzhab dsebagai rujukan tetapi bukan kiblat utama karena muhammadiyah senantiasa mengatakan jargon ar ruju ‘ila al-Qur’an dan as sunnah. Dalil al-Qur’an dan hadis menjadi rujukan utama, pendapat imam madzhab untuk memperkuat argumen beribadah. Muhammadiyah dan NU tak jarang dikatakan sama hanya menutupi madzhab yang empat dalam fikihnya. 

NU disini pada awalnya merupakan penyangga keislaman di banyak pedesaan. Namun di perjalanannya NU tidak berbeda dengan muhammadiyah yang menyebarkan keislaman ke perkotaan, bahkan telah banyak cabang NU di luar negeri seperti inggris, paris, german, amerika, australia dan mesir timur tengah. NU tidak bisa berdiam diri dalam menyebarkan paham islam ahlu sunnah wal jamaah yang menjadi jargon utamanya.

Dan jika diperhatikkan dengan seksama saay ini NU telah memiliki perguruan tinggi yang mana kemungkinan telah lebih sekitar 50 perguruan tinggi NU, bernama universitas Nahdlatul Ulama berdiri hampir di seluruh indonesia. hal ini menandakan bahwa NU merupakan kekuatan islam infonesia yang teris bergerak menuju perubahan pemikiran dan aktifitasnya. NU disini juga mempunyai kekuatan kultural yang dahsyat. MU memiliki akyivitas kultural yang nyaris tidak tertandingi oleh organisasi islam manapun fi dunia. Pengajian tahlilan, istigosah sugra qubra, yasinan, an sholawatan jamaah, serta ziarah ke makam wali adalah kekutan kultural NU yang berlangsung sejak awal berditinya hingga kini.sebagian umat ialam mengganggap kekuatam kultural NU ini sebagai kekuatan fikih dan akidah sehingga sering dianggap sebelah mata oleh yang berbeda bahkan syirik fan khurafat bid’ah.

Dalam kaitan muslim indonesia, dua organisasi keagamaaan besar sering fi identikkan dengan kelompok moderat yaitu nahdlatul ulama dan muhammadiyah  keberadaan mereka yang menjadi kelompok terbesar di indonesia menyebabkan perilaku sikap dan perilaku politiknya termasuk dalam ranah internasional di perhatikan diplomasi di jalur kedua untuk tutut menaungi beberapa problem keamanan internasional.

Sebagai jam’iyah diniah ijtima’iyyah(organisasi keagamaan dam kemasyarakatan) NU didirikan atass motif dan asas serta cita cita keagamaan yaitu izzul islam wal muslimin(keluhuran islam dan kaum muslimin) menuju rahman lil ‘alamin(menuju rahmay bagi delutuh alam) selalu di sesuaikan serta ukur norma ajaran islam. Adapun ajaran islam yang di emban ahlu sunnah wal jamaah (sunni) prinsip dasar NU tasamuh(toleransi), tawazun(seimbang atau proposional), ta’adul/i’tidal (adil), tawasuth(moderat), dan tasyawur (musyawarah) sesuai di dalam al-Qur’an.

Saat ini NU menjafi organisasi yang sangat keras ketiak berhadapan dengan ormas ormas isllam yang mengusung gagasan khilafah islamiyah, negara islam, menguaung tradisi arab dan hendak merubah dasar negara pancasila dengan yang lainnya. HTI saat ini menjadi musuh NU  yang paling keras, dibanding muhammadiyah yang terkena virus HTI dan tarbiyah.

DAFTAR PUSTAKA
•Dr.zuly Qodir,sosiologi agama,teori dan perspektif keindonesiaan,pustaka pelajar(Anggota IKAPI) Celebah Timur UH III/548 Yogyakarta,Cetakan 1 november 2018
•Andi purwono, jurnal organisasi dan keagamaan internasional,(universotas wahid hasyim semarang),2013
•Purmansyah ariandi,jurnal perspektif muhammadiyah dan nahdatul ulama, (universitas muhammadiyah palembang)
•Nur Alhidayatillah dan Drs Sabiruddin,MA,Ph.D,jurnal nahdatul ulama dan muhammadiyah:dua wajah organisasi dakwah di indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun