Bahkan ada ulama yang memberi satu peringatan khusus tentang masalah ini. Eropa terkenal dengan pajak tinggi, selain itu ada pula biaya asuransi kesehatan wajib. Maka pelajar dengan kekurangan finansial akan merasakan kesulitan besar ketika kuliah di eropa. Selain dampak buruk akan pajak tinggi, kuliah ke eropa cenderung tidak disarankan karena khawatir dari satu kesulitan finansial itu berdampak pada munculnya banyak permasalahan lain.
Pelajar terlalu termakan promosi tentang murahnya kuliah di eropa. Memang biaya kuliah eropa cukup murah, tapi pengeluaran besar pelajar ada dari biaya yang lain. 2 pengeluaran adalah sewa kamar dan asuransi kesehatan.Â
Akhirnya, 3 modal itu haruslah dimiliki pelajar untuk kuliah ke luar negeri, khususnya eropa. Kalau 1 saja dari 3 itu tak dimiliki pelajar, maka lebih baik kuliah di dalam negeri saja. Pikirkanlah secara matang, bahwa lulus Bachelor saja di eropa memakan waktu "minimal" 5 tahun sejak lulus SMA, biaya ratusan juta rupiah, dan bakal ada banyak pengorbanan lain.
Saya pun berdoa sebagai sesama pelajar di perauntauan agar kita selalu dimudahkan menyelesaikan kuliah dan urusan mereka. Semoga artikel ini jadi bahan pertimbangan pelajar yang akan ke eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H