Perlu diketahui bahwa khusus di Jerman ada 2 tipe tempat kuliah yaitu Universitas dan Fachhochschule (Applied Science). Perbedaannya secara sederhana, lulusan Universitas lebih fokus terhadap kuliah itu sendiri, sedangkan lulusan Fachhochscule lebih fokus untuk dapat pekerjaan.
Tapi umumnya pelejar yang selesai kuliah di Universitas punya peluang lebih besar untuk dapat pekerjaan yang lebih baik dibanding lulusan Fachhochschule, karena memang pelajar Universitas mereka punya kualifikasi lebih tinggi dibanding lulusan Fachhochschule untuk satu bidang yang sama.
Akhirnya lulusan Fachhochschule setelah mereka dapat gelar, banyak yang langsung pulang ke tanah air, karena memang sulitnya mendapatkan pekerjaan di Jerman. Alasannya, perusahaan lebih mencari pelajar Jerman sendiri yang lebih cepat adaptasi dibanding pelajar luar negeri di tempat kerja mereka.
Sedangkan lulusan Universitas punya lebih banyak pilihan untuk dapat pekerjaan di eropa karena kualifikasi mereka yang lebih baik, tak peduli asal mereka dari mana.
Lalu kenapa kemampuan dan bakat jadi modal penting? Salah satunya karena dengan modal pelajar bisa bersaing dan berusaha untuk dapat karir yang bagus sesudah selesai kuliah. Di eropa, perusahaan benar-benar hanya butuh orang yang kualifikasi mereka teruji pada satu bidang khusus.
Janganlah sebagai pelajar nanti hanya sekedar mengikuti arus atau bahkan tanpa arah. Tiap kita punya bakat, kemampuan, atau mungkin ketertarikan pada satu bidang khusus. Maka, fokuskanlah.Â
Kalaulah pelajar sadar diri mereka tak punya modal bakat dan kemampuan apa-apa saat di sekolah, baiknya jangan ambil resiko kuliah ke eropa. Parahnya, banyak pelajar gagal mendapatkan tempat kuliah di Indonesia, justru eropa dijadikan pelarian. Pelajar seperti ini hampir dipastikan bakal gagal dengan kuliahnya. Eropa bukan tempat pelarian.Â
Modal Finansial
Inilah modal yang tak bisa disepelekan pelajar. Umumnya karena kurangnya modal finansial, pelajar kita tak bisa lagi fokus dengan kuliah mereka. Agen pelajar ke eropa sering kali beri informasi ke pelajar di banyak sekolah, bahwa mereka tak perlu kuatir dengan finansial, karena mudahnya kuliah sambil kerja di eropa. Saya pastikan, itu satu kebohongan besar.
Mungkin berkat info itu pulalah, jumlah pelajar kita ke eropa melonjak belakangan ini. Padahal kuliah sambil kerja benarlah menyita banyak waktu. Sangat tidak mudah untuk semisal kerja 2 kali perminggu dan fokus kuliah di hari lain. Akan ada hal yang dikorbankan. Hal yang lebih disayangkan, banyak pelajar justru akhirnya terlalu banyak bekerja karena mereka sudah tidak disokong finansial lagi dari keluarganya.
Bukannya fokus kuliah, mereka sudah terlalu malas untuk kuliah. Akibatnya kuliah tersendat, akhirnya berakhir dengan cerita yang sama, gagal menyelesaikan kuliah. Tapi memang ada juga pelajar yang bisa terus kuliah sambil kerja, untuk lulus perjuangannya panjang sekali.Â