Mohon tunggu...
Emilla Melati
Emilla Melati Mohon Tunggu... Lainnya - seorang ibu yang menyangangi anaknya, ingin Indonesia lebih baik, nyaman ,, aman dan bahagia

seorang ibu yang menyangangi anaknya, ingin Indonesia lebih baik, nyaman ,, aman dan bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transmigrasi dan Food Estate untuk Indonesia

9 Agustus 2021   11:24 Diperbarui: 9 Agustus 2021   12:04 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai dari pegawai instansi pemerintah maupun perusahaan yang ada di skala lokal haru menjadi pembeli tetap hasil petani di sana. Pengolahan gabah menjadi beras berskala premium akan menambah nilai jual dan bisa bersaing di tingkat nasional. Hal ini dapat dimungkinkan dengan adanya fasilitasi peralatan pengolah hasil produksi pertanian.

Selain itu peran sumber daya manusia lah yang sangat penting dalam pelaksanaannya, baik dimulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemanenan, serta inovasi dalam branding produk dan metode penjualannya ke pasar. 

Hal- hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus sangat diperhatikan mengingat dewasa ini banyak tenaga muda yang kurang tertarik untuk berkecimpung di dunia pertanian. 

Diperlukan faktor pengungkit atau magnet yang cukup besar untuk menarik minat kaum milenial saat ini. Jaminan kepastian melalui regulasi yang tepat adalah salah satu faktor penarik minat kaum milenial saat ini.

Strategi pemasaran yang tepat dengan cara modern dapat digunakan di era saat ini.

Untuk itu peran pemerintah baik pusat maupun daerah melalui pembuatan kebijakan regulasi mempunyai andil yang cukup besar dalam keberhasilan program ini. Perlu kehati- hatian dalam penentuan keputusan agar tidak merugikan petani pada khususnya.

Food estate melalui program transmigrasi tidak  dapat berdiri sendiri, harus bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga lain yang mempunyai APBN yang cukup.

Transmigrasi dapat dikatakan menjadi embrio atau pondasi awal dari terbukanya lahan ini, setelah itu masih diperlukan gotong royong yang dilakukan oleh lintas sektor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun